Wabah Chikungunya Jangkiti Puluhan Warga Sekampung di Garut
Merdeka.com - Di saat sejumlah daerah di Indonesia bahkan dunia terjangkit coronavirus disease (Covid-19), tidak begitu yang terjadi di Garut. Puluhan warga sekampung di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengeluh sakit yang sama, yakni demam, kaki bengkak dan sulit berjalan. Diduga mereka terjangkit wabah chikungunya.
Chikungunya merupakan penyakit yang ditularkan dari gigitan nyamuk. "Yang diketahui sementara dan tercatat saat ini ada 23 orang, belum lagi yang tidak tercatat," kata tokoh pemuda Kampung Astanagirang, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul Ayi Firmansyah usai meninjau kondisi warga yang terjangkit wabah tersebut, Rabu (3/6).
Lokasi sudah didatangi petugas kesehatan dari Puskesmas Pembangunan yang akan melakukan pendataan serta memeriksa kondisi kesehatan warga yang mengeluhkan sakit.
Selama ini, kata dia, wabah tersebut masih dalam kajian petugas kesehatan, namun dugaan sementara terindikasi dampak wabah chikungunya yang penularannya melalui gigitan nyamuk pembawa virus chikungunya.
"Jika memang penyebabnya dari nyamuk, kami harap pemerintah bisa melakukan fogging agar nyamuknya mati, selain kami melakukan gerakan bersih-bersih lingkungan," katanya.
Kader Posyandu RW 3 Kampung Astanagirang, Widaningsih menyatakan, warga yang terjangkit wabah itu mengeluhkan gatal-gatal sekitar kaki, tangan, pusing dan demam, bahkan ada yang sampai tidak bisa berjalan karena kedua kakinya sakit.
Tercatat warga yang mengeluhkan sakit serupa itu, kata dia, ada di 15 kepala keluarga atau rumah yang saat ini sudah mendapatkan perhatian penanganan kesehatan dari petugas puskesmas.
"Ada 15 KK yang sakit dengan gejala hampir sama, kakinya ada yang sampai bengkak," katanya.
Wida menyampaikan, wabah yang menjangkit warga satu kampung itu sudah dilaporkan juga ke Dinas Kesehatan Garut untuk mendapatkan perhatian agar wabah tidak terus meluas.
"Kami minta segera fogging secepatnya, sudah banyak warga yang sakit dan perlu penanganan biar tidak semakin menyebar," katanya. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampung di Garut Ini Hanya Dihuni Kaum Perempuan, Begini Kisah di Baliknya
Tak hanya penghuninya yang unik, kondisi alam dan pemandangan di sekitarnya juga mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaPemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya
Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaTiga Warga Baduy Digigit Ular Berbisa Kondisinya Cukup Parah, Tetapi Menolak Dirujuk
Salah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembangunan di Wilayah Selatan Garut Dinilai Asal-Asalan, Ini Temuan Bupati
Temuan ini berangkat dari laporan adanya pengerjaan yang asal asalan.
Baca SelengkapnyaRibuan Warga Magetan Kumpul Bersholawat Doakan Ganjar-Mahfud Menang Pemilu 2024
Sholawat ini dipimpin oleh Gus Ali Gondrong di Lapangan Desa Purwodadi
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Dunda Limboto di Gorontalo Terbakar, Seisi Gedung Panik Berhamburan
Saat ini, tim pemadam kebakaran sudah berada di lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman.
Baca SelengkapnyaKalapas Cibinong: Warga Binaan Rentan Kena Penyakit, Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Memadai
Untuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.
Baca SelengkapnyaGudang Amunisi Meledak Ada Kemungkinan Granat Mental ke Perumahan, Warga Diminta Lapor
Dia pun menjelaskan, di gerbang amunisi sudah tersedia alat pemadam kebakaran.
Baca SelengkapnyaHeboh Kepala Puskesmas di Palembang Larang Anak Buah Hamil & Wajibkan Terus Kerja Tanpa Istirahat
Kepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.
Baca Selengkapnya