Video Soal Revolusi Viral, Permadi Merasa Dijerumuskan
Merdeka.com - Penyidik Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah memeriksa Permadi terkait ucapannya soal revolusi di sebuah video yang viral di media sosial. Permadi mengaku dicecar 15 pertanyaan dari penyidik.
Dalam pemeriksaan, politikus Gerindra itu menegaskan, kalau dirinya dijebak. Sebab, dirinya hanya diundang oleh Fadli Zon dan tak tahu kalau ada yang merekam sambutannya.
"Saya tidak tahu kalau itu dibuat video disebarluaskan, mungkin untuk menjerumuskan saya saya tidak tau," kata Permadi di Polda Metro Jaya, Senin (20/5).
Selain itu, di depan penyidik dirinya mengklaim kalau sambutannya telah diedit. Sebab, ia mengingat kalau sambutannya itu sekitar 20 hingga 25 menit lamanya.
"20-25 Menit, tetapi video itu dipotong-potong, tidak lengkap, saya sudah mendengarkan semua," tegasnya.
Dalam video itu, Permadi menegaskan, video tersebut benar adanya. Tapi, tidak seperti persepsi yang belakangan dibangun karena video tersebut dipotong.
"Oh benar, tetapi tidak seperti yang ada di video," tegasnya kembali.
Lebih lanjut, Permadi mengaku tak akan melaporkan pembuat dan Penyebar video tersebut.
"Tidak perlu, biarkan saja mereka, itu bukan delik aduan, kalau polisi menganggap itu kriminal silakan periksa," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah memutuskan menghentikan sementara penyaluran bansos beras karena menjadi polemik pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBarang-barang yang dimaksudnya itu seperti televisi, parabola dan beberapa barang lainnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengucapkan kalimat 'ndasmu etik' menyindir Anies Baswedan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selama ini Jokowi melihat kendala terbesar sulitnya kota menjadi maju pemimpinnya.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan dugaan penyebab ledakan berujung kebakaran amunisi di Gudang Munisi Daerah (Gudmurad) Kodam Jaya
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, ada oknum yang melakukan pemindahan suara ke partai baru dekat dengan penguasa.
Baca SelengkapnyaBagi Ari, adanya keinginan pemakzulan kepala negara dari masyarakat merupakan kritik dan mimpi politik.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku pengunduran resmi dirinya menunggu pertemuan dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons
Baca Selengkapnya