Update 24 Maret 2022: Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Berkurang 79, Tersisa 814 Orang
Merdeka.com - Pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di Tower 4, 5, 6, dan 7 Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, berkurang 79 orang. Penurunan terjadi dalam 12 jam terakhir hingga hari ini, Kamis (24/3) pukul 08.00 WIB.
Pegawai Harian Lepas (PHL) Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Septiono Prayogo atau Yoga mengatakan sisa pasien Covid-19 di RSDC tersebut menjadi 814 orang. Dengan rincian, 454 orang di antaranya pria dan 360 wanita.
"Pasien rawat inap 814 orang. Semula 893 orang, berkurang 79 orang," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (24/3).
RSDC Wisma Atlet Kemayoran merawat 163.081 pasien Covid-19 sejak 23 Maret 2020 hingga 24 Maret 2022.
Yoga melaporkan, selain di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, pasien Covid-19 juga dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang. Data pagi ini, pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut sebanyak 160 orang.
Jumlahnya bertambah 28 pasien dari data kemarin masih 132 orang. Rincian pasien Covid-19 di RSKI Pulau Galang yakni 93 pria dan 67 wanita.
Sejak 12 April 2020 hingga 24 Maret 2022, RSKI Pulau Galang merawat 21.213 pasien Covid-19.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta resmi ditutup pada Jumat, 31 Maret 2023
Baca SelengkapnyaGeliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTim dokter masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKobaran api membuat kepanikan di ruang perawatan karena letaknya berdekatan.
Baca SelengkapnyaBanyak warga juga menggunakan masker penutup hidung untuk menghindari paparan debu.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca Selengkapnya