Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tulis Resimen Pelopor Duduki Markas RPKAD Tahun 1968, Penulis Buku Minta Maaf

Tulis Resimen Pelopor Duduki Markas RPKAD Tahun 1968, Penulis Buku Minta Maaf Buku Resimen Pelopor. ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Sebuah buku berjudul Resimen Pelopor Pasukan Elite yang Terlupakan, karya Anton Agus Setyawan dan Andi Muh Darlis yang terbit tahun 2011 lalu, menimbulkan perdebatan. Di salah satu bagian, yakni Bab 9, diceritakan tentang Resimen Pelopor, pasukan elite di tubuh Polri.

Buku yang dicetak 2.500 eksemplar tersebut mendapatkan kritikan dari sejumlah pihak karena abai terhadap sejarah yang sesungguhnya. Cerita tentang pasukan Resimen Pelopor tersebut juga tak disertai dokumen pendukung yang menguatkan peristiwa yang terjadi.

Khawatir buku tersebut menimbulkan keresahan, salah satu penulis Anton Agus Setyawan menyampaikan permintaan maaf kepada para pembaca dan masyarakat. Permintaan maaf dikarenakan dokumen yang diserahkan dalam buku tersebut kurang valid.

Akibatnya, salah satu pembahasan dalam buku 255 halaman tersebut sempat dijadikan bahan perdebatan dan dijadikan referensi beberapa media online.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, penulis melakukan revisi dengan menghilangkan bagian yang menimbulkan pro dan kontra tersebut. Yakni dalam bab 9 buku terbitan pertama tahun 2011. Selama diterbitkan, buku tersebut sudah beredar sekitar 1.000 eksemplar. Namun saat ini sudah ditarik kembali.

"Saya meminta maaf kalau ada yang terganggu dengan informasi ini. Ini adalah kelalaian penulis. Buku ini sudah kita revisi dengan menghilangkan Bab 9 agar tidak menimbulkan polemik," ujar Anton, Kamis (27/12) .

Menurut dia permintaan maaf juga ditujukan khusus TNI dan Polri. Lebih lanjut dia mengatakan, dalam Bab 9, ia menyinggung tentang pasukan Resimen Pelopor yang bentrok dengan RPKAD (sekarang Kopassus). Hingga akhirnya Resimen Pelopor menduduki kantor RPKAD di Cijantung pada 1968.

"Informasi tersebut menjadi tidak valid karena sumber hal tersebut hanyalah wawancara saja. Saya tidak punya sumber lainnya termasuk literatur dan lain-lain terkait hal tersebut," jelasnya lagi.

Untuk itu pihaknya memutuskan untuk menghapus cerita tersebut di edisi revisi yang dicetak pada 2013. Menurutnya buku ini bukan membahas tentang pertarungan kedua kesatuan tersebut. Tetapi lebih kepada membahas transisi struktur militer Indonesia menjelang akhir orde lama ke orde baru.

"Saya tidak ada maksud lain, selain memberikan informasi terkait sejarah untuk keperluan penelitian dan lain-lain," pungkas dia.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin Tegaskan Bansos Atas Nama Pejabat itu Kebohongan dan Pembodohan

Cak Imin Tegaskan Bansos Atas Nama Pejabat itu Kebohongan dan Pembodohan

Cak Imin Tegaskan Bansos Atas Nama Pejabat itu Kebohongan dan Pembodohan

Baca Selengkapnya
PDIP Siap Bawa Bukti Kecurangan Pilpres ke MK

PDIP Siap Bawa Bukti Kecurangan Pilpres ke MK

PDIP tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang.

Baca Selengkapnya
Dieksekusi, 78 Pegawai KPK Serentak Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan

Dieksekusi, 78 Pegawai KPK Serentak Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan

Permintaan maaf tersebut dibacakan langsung oleh para pegawai yang dijatuhi sanksi berat oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Spesial! Sesepuh Prajurit Cakra Kostrad Dihadirkan Kasad TNI Maruli, Masih Gagah Semua Jenderal

Spesial! Sesepuh Prajurit Cakra Kostrad Dihadirkan Kasad TNI Maruli, Masih Gagah Semua Jenderal

Dua jenderal sesepuh Cakra Kostrad diundang Kasad Maruli. Siapa sosoknya?

Baca Selengkapnya
Ganjar soal Ratusan Kader PDIP Mundur: Hilang Satu Tumbuh Seribu

Ganjar soal Ratusan Kader PDIP Mundur: Hilang Satu Tumbuh Seribu

Langkah ratusan kader PDIP tersebut menyusul Maruarar Sirait yang telah pamit lebih awal.

Baca Selengkapnya
Pemudik Diminta Tak Bawa Kendaraan Melebihi Kecepatan Maksimal, Ada Patroli Panduan Siap Mengawasi

Pemudik Diminta Tak Bawa Kendaraan Melebihi Kecepatan Maksimal, Ada Patroli Panduan Siap Mengawasi

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri meminta pemudik tidak membawa kendaraan di atas kecepatan yang telah ditetapkan.

Baca Selengkapnya
Pangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!

Pangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!

Pangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!

Baca Selengkapnya
Ini Titik Rawan Macet di Jalur Mudik Lebaran 2024

Ini Titik Rawan Macet di Jalur Mudik Lebaran 2024

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri membeberkan titik rawan macet di jalur mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Momen Menegangkan Komandan Kopaska Turun Tangan saat Dua Prajurit 'Berantem', Tiba-Tiba Ada Ledakan Berujung Haru

Momen Menegangkan Komandan Kopaska Turun Tangan saat Dua Prajurit 'Berantem', Tiba-Tiba Ada Ledakan Berujung Haru

Belum lama ini, dua prajurit Komando Pasukan Katak alias Kopaska terlibat adu fisik.

Baca Selengkapnya