Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tuding Ada Kriminalisasi, Pendukung Tuntut Eks Bupati Yalimo Lakius Peyon Dibebaskan

Tuding Ada Kriminalisasi, Pendukung Tuntut Eks Bupati Yalimo Lakius Peyon Dibebaskan Demo pendukung Lakius Peyon. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Sekelompok warga tidak terima dengan penahanan mantan Bupati Yalimo, Lakius Peyon. Mereka berunjuk rasa menuntut agar tersangka kasus korupsi dana bansos itu segera dibebaskan.

Lakius ditahan Polda Papua sejak Senin (25/10). Demonstrasi berlangsung di depan Polres Yalimo pada Selasa (26/10) dan Rabu (27/10).

Para pendukung Lakius Peyon berunjuk rasa sambil membawa busur dan anak panah. Mereka juga mengangkat poster yang isinya menuntut pembebasan Lakius dan kriminalisasi terhadapnya dihentikan.

Sebelumnya, Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letnan Kolonel Infantri Arif Budi Situmeang telah menyiagakan personel memberikan dukungan kepada polisi untuk mengantisipasi dampak-dampak yang mungkin muncul akibat penahanan Lakius Peyon. Dia mengatakan, pengunjuk rasa merupakan pendukung calon bupati pada Pilkada Yalimo 2020. Massa menduga penetapan tersangka berkaitan dengan pilkada yang hendak dilaksanakan di sana.

"Memang benar ada unjuk rasa dari massa yang merasa tidak puas dengan masalah ini. Tetapi sampai saat ini belum ada penonjolan dampak dari aksi unjuk rasa seperti pengerusakan dan lain-lain," katanya.

Dia memastikan situasi di Yalimo masih kondusif dan tidak ada aksi pemalangan akses jalan darat antarkabupaten Yalimo-Jayawijaya. "Tidak ada gangguan dengan lintasan jalan darat Wamena-Yalimo, hanya jembatan kilometer 97 yang kemarin dirusak namun sudah ada warga yang melakukan perbaikan sementara," ucapnya.

Sementara itu, intelektual muda Yalimo, Yosafat Wandik mengomentari demo itu. Menurutnya, sebagian besar warga tidak setuju dengan tuntutan pengunjuk rasa.

"Saya berharap masyarakat Yalimo memahami baik, jangan mudah terprovokasi dengan penangkapan tersebut. Karena penyalahgunaan keuangan negara karena jabatannya adalah korupsi, jangan kita pelihara tetapi melawan untuk membangun negeri kita. Korupsi adalah anti kita bersama bukan untuk kita pelihara,"ujar Yosafat.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Nilai Jokowi Boleh Bagikan Bansos, Kecuali Ajak Memilih Paslon
Bawaslu Nilai Jokowi Boleh Bagikan Bansos, Kecuali Ajak Memilih Paslon

Bawaslu sedang berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi terkait mekanisme penyaluran bantuan sosial saat kontestasi pemilu.

Baca Selengkapnya
Polisi yang Ancam Warga Bergaya Hidup Mewah, Kapolres Banyuasin Cari Tahu Sumber Harta Anak Buahnya
Polisi yang Ancam Warga Bergaya Hidup Mewah, Kapolres Banyuasin Cari Tahu Sumber Harta Anak Buahnya

Bripka ED ditangkap polisi karena melakukan pengancaman terhadap warga sudah menjadi tersangka.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Graha Wismilak Surabaya Disita dan Digeledah Polisi, Terkait Dugaan Pemalsuan dan Korupsi
Graha Wismilak Surabaya Disita dan Digeledah Polisi, Terkait Dugaan Pemalsuan dan Korupsi

Polisi menyita dan menggeledah Graha Wismilak di Surabaya, Senin (14/8). Penggeledahan terkait dugaan pemalsuan surat atau akta otentik dan pencucian uang.

Baca Selengkapnya
Polisi Ditembak 11 Peluru Tetap Hidup Turun Gunung, Pembobol Rumah saat Tarawih Gasak Emas Ratusan Juta Diciduk
Polisi Ditembak 11 Peluru Tetap Hidup Turun Gunung, Pembobol Rumah saat Tarawih Gasak Emas Ratusan Juta Diciduk

Aiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.

Baca Selengkapnya
Bupati Kendal Buka Layanan Aduan di Medsos, Pengamat: Artinya Ingin Dekat Rakyatnya
Bupati Kendal Buka Layanan Aduan di Medsos, Pengamat: Artinya Ingin Dekat Rakyatnya

Bupati Kendal Buka Layanan Aduan di Medsos, Pengamat: Artinya Ingin Dekat dengan Rakyatnya

Baca Selengkapnya
Kronologi PNS Tewas Ditikam Orang Tak Dikenal di Yahukimo
Kronologi PNS Tewas Ditikam Orang Tak Dikenal di Yahukimo

Peristiwa itu terjadi di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.

Baca Selengkapnya
Bekuk 3 Tersangka, Begini Kronologi Penembakan di Colomadu Karanganyar
Bekuk 3 Tersangka, Begini Kronologi Penembakan di Colomadu Karanganyar

Seorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya