TNI tolak beri dokumen pemecatan Prabowo, KontraS mengadu ke KIP
Merdeka.com - KontraS mengadukan TNI ke Komisi Informasi Pusat (KIP) terkait keputusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memecat Letjen (Purn) TNI Prabowo Subianto. Hal ini lantaran KontraS merasa upaya penelusuran kasus tragedi 1998 terhalangi lantaran TNI tidak mau terbuka atas keputusan DKP.
"Kami minta informasi dokumen soal DKP yang akhirnya memecat Prabowo enggak dikasih," ujar Koordinator KontraS Haris Azhar di kantor KIP, Jakarta, Kamis (8/1).
Haris mengatakan dokumen keputusan DKP sangat penting untuk mengungkap misteri di balik tragedi 1998. Dia mengaku pihaknya sempat beberapa kali mengirim surat ke TNI agar dokumen tersebut dapat diberikan, namun tetap saja gagal.
"Surat menyurat beberapa kali. Akhirnya kami bawa ke KIP supaya diurusi," kata dia.
Selanjutnya, terang Haris, proses advokasi terhadap korban hingga saat ini jalan di tempat. Ini lantaran terdapat beberapa pihak yang menutup diri, terutama TNI.
"Kami berharap mendapat dokumen langsung dari TNI, supaya proses advokasi dapat kembali dijalankan," kata dia.
Pengaduan KontraS ke KIP saat ini sudah masuk ke agenda persidangan pertama. Tetapi, KIP terpaksa harus menunda sidang lantaran pihak TNI sebagai teradu tidak memenuhi panggilan.
"TNI tidak datang, sehingga ditunda sampai tanggal 15 Januari 2015," ungkap dia.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pemimpin tidak boleh memiliki rekam jejak pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaJokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaPrabowo menjelaskan, selama berkarir banyak pelajaran yang ia petik oleh kepemimpinan Wismoyo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengajak seluruh pendukung Prabowo-Gibran untuk merapatkan barisan.
Baca SelengkapnyaDia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menyayangkan Ganjar dan Anies berusaha menyerang Prabowo ketimbang menyampaikan gagasan soal pertahanan
Baca Selengkapnya