Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tifatul: Wanita-wanita Fathanah tak ada kaitan dengan PKS

Tifatul: Wanita-wanita Fathanah tak ada kaitan dengan PKS Ahmad Fathanah dan Vitalia Sesha. ©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Lewat hastag ##HormatiProsesHukum, Menkominfo Tifatul Sembiring yang juga calon legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera, mengklarifikasi kasus seputar Ahmad Fathonah, penyitaan mobil di DPP PKS oleh Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan percobaan penyuapan ke PT Laguna seputar impor daging sapi.

Dalam linimasa akun @tifsembiring, mantan Presiden PKS tersebut menjelaskan mengenai salah paham dalam proses penyitaan mobil di DPP PKS oleh petugas KPK. "Menurut sekuriti gedung petugas KPK tiba pkl 22.00 malam, tapi menurut keterangan Johan Budi KPK tiba pukul 20.00 senin malam 6/5/2013. Jadi ada perbedaan 2 jam," tuturnya dalam akun twitternya.

Menurut petugas keamanan gedung, tambah Tifatul, petugas KPK tidak membawa surat penyitaan dan tidak jelas berapa mobil dan mobil yang mana yang akan disita. Ketika ditanyakan, petugas KPK menjawab bahwa surat itu nanti saja, bisa menyusul.

Menurut Johan Budi, kicau Tifatul, petugas KPK membawa surat penyitaan. Tifatul mengungkapkan petugas KPK mengatakan bahwa Gedung PKS pun bisa saja disita yang memicu antara petugas keamanan dan petugas KPK bersitegang.

Petugas keamanan gedung PKS tak mau melepaskan mobil-mobil tersebut, lalu petugas KPK pun menyegel mobil-mobil itu.

"Info teman-teman di DPP PKS, mobil yang akan dibawa 6 unit, padahal mobil LHI hanya 1 dan 1 lagi kendaraan operasional DPP, sisanya, tiga unit mobil milik kader," tutur Tufatul.

Setelah itu, Tifatul mengaku mengontak DPP PKS dan menurut Menkominfo, KPK dipersilakan untuk menyita mobil-mobil di Gedung PKS yang diduga ada kaitannya dengan kasus LHI asalkan membuat berita acaranya.

Tifatul juga menegaskan peranan Ahmad Fathonah, bahwa dia memang jadi biang masalah yang mencoreng nama PKS. "AF bukan kader, dan bukan pula bukan pengurus PKS."

Menurut Tifatul, AF berteman dengan Luthfi Hasan Ishaq sejak dulu, dan pernah masuk penjara pada 2005 karena terbukti wanprestasi voucher dan palsukan tandatangan LHI.

Ahmad Fathonah, lanjut Tifatul, pernah dihukum di Thailand dan Australia dan setelah bebas AF kembali merapat kepada LHI. "AF memanfaatkan kedekatan dengan LHI, diduga menjual nama LHI untuk mendapatkan fee dan proyek-proyek untuk kepentingan pribadi."

Adapun, kaitan Ahmad Fathonah dengan beberapa wanita, Tifatul mengungkapkan hal itu adalah tanggung jawab pribadi AF, di luar pengetahuan pengurus PKS.

"Dan wanita-wanita lain, terkait AF yang tidak ada hubungannya dengan PKS. Kutipan media yang mengulang-ulang kata AF, LHI, dan wanita-wanita, terkesan satu kesatuan, padahal hal yang berbeda sama sekali."

Menurut Tifatul, AF bukan kader PKS, tapi hanya memanfaatkan LHI, diantaranya meminta uang kepada Laguna untuk kepentingan pribadi. "Yang tertangkap tangan adalah AF bukan LHI," kicaunya.

Jadi, tambahnya, uang Rp1 miliar itu tidak sampai ke LHI, disita KPK dari AF. Jadi, lanjut Tifatul, ini bukan kasus penyuapan, tapi percobaan penyuapan.

"KPK penyangkakan diberikan kepda LHI. KPK juga menyangka bahwa LHI menggunakan pengaruhnya di Kementan untuk dapatkan tambahan kuota impor daging sapi," tuturnya.

Menurut Tifatul, KPK menyangka LHI melalukan pencucian uang. "Pencucian uang yg mana? Wong uangnya belum diterima."

Tifatul mengeluhkan cacian terhadap PKS merajalela, gambar-gambar kartun di social media menyerang PKS. Sejumlah saksi-saksi dipanggil, isu seksi bagi media.

"Wajar kader-kader dan pengurus PKS bertanya tentang keadilan hukum. Ada kasus sebesar Rp 1,3 triliun 2 tahun yang lalu jadi tersangka, tapi yang bersangkutan tidak ditahan. Tapi LHI kasusnya Rp 1 miliar, uang belum diterima. Langsung ditahan, digelandang malam-malam dari kantor DPP PKS," katanya.

Tifatul menutup kultwitnya, "PKS masih menunggu apa tuduhan terhadap LHI. Siapa sebenarnya yang salah. Semoga keadilan tetap tegak di negeri ini," tuturnya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terseret Skandal Pungli, Segini Harta Kepala Rutan KPK Achmad Fauzi
Terseret Skandal Pungli, Segini Harta Kepala Rutan KPK Achmad Fauzi

Skandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.

Baca Selengkapnya
Khofifah Tegaskan Harlah Muslimat NU Ke-78 Tidak Terkait Politik
Khofifah Tegaskan Harlah Muslimat NU Ke-78 Tidak Terkait Politik

Harlah Muslimat NU membawa suasana Pemilu 2024 tidak selalu menegangkan.

Baca Selengkapnya
Dewas KPK Vonis Firli Bahuri Langgar Etik, Ini Hal yang Memberatkan Putusan
Dewas KPK Vonis Firli Bahuri Langgar Etik, Ini Hal yang Memberatkan Putusan

Firli Bahuri dinyatakan terbukti bersalah melanggar etik karena bertemu dengan Eks Mentan SYL.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KPK Cek Setiap Makanan yang Dikirim untuk Tahanan di Hari Natal
KPK Cek Setiap Makanan yang Dikirim untuk Tahanan di Hari Natal

Fauzi menyebut makanan maupun barang yang diberikan ke tahanan tak sembarangan bisa masuk.

Baca Selengkapnya
Pengamat Nilai Firli Bahuri Harus Diberhentikan Secara Tidak Hormat
Pengamat Nilai Firli Bahuri Harus Diberhentikan Secara Tidak Hormat

Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri dinilai perlu diberhentikan dengan tidak hormat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
TKN: Anies-Muhaimin Maupun Ganjar-Mahfud Bukan Musuh Kita
TKN: Anies-Muhaimin Maupun Ganjar-Mahfud Bukan Musuh Kita

Bahkan, kata Rosan, Prabowo sudah menyatakan secara terbuka jika terpilih menjadi Presiden akan merangkul semua pihak.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN ingin Bawaslu Tindaklanjuti Putusan DKPP Terhadap Ketua KPU
Timnas AMIN ingin Bawaslu Tindaklanjuti Putusan DKPP Terhadap Ketua KPU

Pelanggaran terhadap enam anggota KPU lainnya ini dikarenakan menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Khofifah jadi Jurkamnas Prabowo-Gibran, Begini Reaksi Santai Mahfud MD soal Suara Pemilih di Jatim
Khofifah jadi Jurkamnas Prabowo-Gibran, Begini Reaksi Santai Mahfud MD soal Suara Pemilih di Jatim

Mahfud MD tidak khawatir kehilangan suara pemilih di Jawa Timur setelah Khofifah Indar Parawansa mendukung Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Dewas KPK Vonis Firli Bahuri Bersalah, Jatuhkan Sanksi Berat untuk Mengundurkan Diri
Dewas KPK Vonis Firli Bahuri Bersalah, Jatuhkan Sanksi Berat untuk Mengundurkan Diri

ertemuan itu pun dianggap oleh Tumpak adanya kepentingan tertentu.

Baca Selengkapnya