Tiba di KPK, Bupati Kepulauan Talaud Ngaku Tak Terima Hadiah
Merdeka.com - Bupati Kepulauan Talaud, Sri Wahyuni Maria Manalip tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa malam. Sri merupakan salah satu orang yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Pantauan di lapangan, Sri tiba sekitar pukul 20.17 WIB. Dia dikawal oleh 5 orang petugas KPK.
Sri yang mengenakan baju batik biru, celana panjang, dan topi cokelat melangkah pelan-pelan dari halaman menuju ke pintu masuk.
Awak media yang menunggu kedatangan sejak tadi, lantas mencecar dengan sejumlah pertanyaan. Salah satunya soal kasus yang sedang menderanya.
Sri mengaku tak tahu-menahu bisa digiring ke KPK. "Saya bingung karena tidak ada yang saya terima tiba-tiba dibawa ke sini," ujar dia.
"Tidak benar saya terima hadiah," tuturnya.
Seperti diketahui, Tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang ratusan juta rupiah dan beberapa barang berharga milik Sri Wahyuni. Sri diciduk siang tadi.
"Sejauh ini kami mengamankan sejumlah barang dan uang dengan total nilai lebih dari Rp 500 juta. Ada dua tas bernilai lebih dari Rp 100 jutaan, satu jam tangan dengan harga Rp 200 jutaan, sisanya anting dan cincin berlian," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah kepada awak media, Selasa (30/4).
Febri menjelaskan, barang bukti tersebut diduga pemberian dari seseorang terkait dengan proyek pembangunan pasar di Kabupaten Kepulauan Talaud. Kemungkinan, Febri menyebut ini bukan yang pertama.
"Kami menduga ada pemberian sebelumnya yang sudah terealisasi," ucap dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, kegiatan ini bagian dari rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) sejak Senin menjelang tengah malam, 29 April 2019 di Jakarta.
"Tim juga mengamankan 4 orang pihak swasta di Jakarta dan saat ini sudah berada di kantor KPK untuk menjalani pemeriksaan," kata Laode.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK mengumumkan telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor menyatakan menghormati langkah (KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka korupsi.
Baca SelengkapnyaTerkait operasi senyap ini dibenarkan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ia dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 29 Januari dan 20 Februari 2024
Baca SelengkapnyaAkibat ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) vila mewah milik salah satu Eks Bupati Subang periode 2008 - 2013 terbengkalai.
Baca SelengkapnyaUntuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca Selengkapnya(KPK) melakukan OTT terhadap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, atas dugaan tindak pidana korupsi.
Baca Selengkapnya