Tersengat listrik, buruh bangunan tewas terkapar
Merdeka.com - Seorang buruh bangunan Ketut Naya (60) asal Lingkungan Pendem, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana Jumat (28/11) pukul 14.30 ditemukan tewas terkapar terbujur kaku. Korban tewas karena tersengat aliran listrik saat dia bekerja.
Informasi yang didapat, saat kejadian korban duduk-duduk bersandar di tiang bangunan yang sedang dalam tahap pengerjaan. Korban duduk menghadap ke utara sambil merokok. Saat itu korban istirahat sebelum melanjutkan renovasi dan perluasan gudang di lahan kebun seorang warga di Pendem, Jembrana. Namun tiba-tiba korban jatuh dan sempat memanggil saksi Ketut Suniantara (40) rekan kerjanya sesama buruh.
"Saya tidak tahu Pak Naya kena setrum sehingga saya tarik tangannya, malah saya kesetrum, dan saya berusaha lempar kabel arde dengan ban namun tidak bisa," jelas Suniantara yang mengaku sempat terpental, Jumat (28/11).
Dari petugas instalatir listrik yang datang ke TKP, menyebutkan bahwa listrik di gudang lama tersebut 4400 VA. Dan ditemukan ada kabel utama listrik yang mengelupas yang duduki oleh korban.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma ketika dihubungi membenarkan bahwa buruh tersebut tewas di tempat akibat sengat listrik.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaDiduga, terbakarnya tiang listrik saat hujan deras itu dipicu korsleting atau hubungan arus pendek. Api sempat berkobar dan menyala cukup besar.
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaKorban tersengat arus listrik dan terjatuh kedalam bak air dalam posisi masih memegang kabel tersebut.
Baca SelengkapnyaBangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda
Baca SelengkapnyaKejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca Selengkapnya