Tendang Pengemudi Ojek Online, Anggota Satlantas Polresta Bogor Langsung Dimutasi
Merdeka.com - Salah satu anggota Satlantas Polresta Bogor Kota berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) R memukul pengemudi ojek online (ojol), Holil di Jalan Pajajaran, tepatnya di simpang Tugu Kujang, Sabtu (5/10). Kasus pemukulan tersebut viral di media sosial dan Whats App.
Kapolresta Bogor Kota, Komisaris Besar Hendri Fiuser mengatakan, pihaknya langsung melakukan mediasi dengan paguyuban ojol Kota Bogor. Bahkan, dia mengungkapkan, telah memutasi Aipda R dan memberi sanksi tilang kepada pengemudi ojol tersebut.
"Masalah sudah clear. Tidak perlu diperpanjang lagi. Masing-masing pihak memahami kekhilafan masing-masing. Anggota tetap ditindak dan pengemudi ojol ditilang," katanya kepada wartawan, Sabtu (5/10) malam.
Dia menjelaskan, sore itu petugas sedang melakukan pengamanan VVIP dimana rombongan Presiden RI akan melintas usai menghadiri HUT TNI di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Sehingga dalam radius 3-5 kilometer, jalur yang akan dilalui harus bersih dari kendaraan.
Namun, tiba-tiba ada pengemudi ojek online memaksa masuk, meski telah diberhentikan hingga iring-iringan melintas.
"Beda dengan kegiatan sehari-hari. Kalau rangkaian kebesaran, di mana kendaraan banyak harus clear. Kalau kegiatan sehari-hari masih bisa dibuka. Tapi ada pengemudi ojol ini, kok nggak mau diatur. Kok ngeyel maka terjadilah seperti yang ada di video itu," ujar Hendri.
Karena dalam prosedur pengamanan VVIP, anggota yang ditempatkan memiliki tanggung jawab masing-masing. "Mungkin jadi kesal. Sudah diberhentikan tidak mau, terjadilah emosi itu," terangnya.
Hendri memastikan, polisi pemukul pengemudi ojek online itu langsung dipindahkan dari fungsi pelayanan, agar tidak bersentuhan dengan masyarakat. Karena bagaimanapun, apa pun kondisinya seorang anggota harus bisa menahan diri.
"Mungkin di staf supaya tidak bersentuhan. Malam ini juga langsung pindah. Tinggal saya tanda tangan saja (kepindahan). Karena meskipun capek, lelah dan lain-lain, anggota harus bisa menahan diri. Intinya masalah jangan diperpanjang lagi, kami kepolisian dengan komunitas ojol juga selalu sinergi. Anggota kami tindak dan pengemudi ojol itu juga kami tilang. Clear kan," tutupnya.
Holil (25) sendiri telah memaafkan tindak Aipda R, meski dirinya sempat menyesalkan tindakan tersebut. Dia pun berharap ke depan tidak ada lagi tindakan semacam itu terjadi baik kepada pengemudi ojek online dan masyarakat lainnya.
"Saya juga salah kan. Intinya saya maafkan. Jangan sampai sinergi yang telah terbangun, putus karena masalah ini. Intinya sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan tanpa paksaan. Kami juga memahami kok tadi sedang pengamanan RI 1. Tapi tindakannya saja yang disayangkan. Semoga tidak terjadi lagi ke depannya," katanya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Singgung Jalan Solo-Purwodadi Rusak, Hasto: Bagus Jokowi Bantu Kepemimpinan Ganjar
Seharusnya jalan yang bergelombang memang semestinya dibeton.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Istana soal Presiden Jokowi Rutin Bertemu dengan Ketum Parpol dan Tokoh
Sekitar awal Januari, Jokowi mengajak Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra makan malam di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Airlangga Olahraga Bareng di Istana Bogor, Akui Bahas Pilpres 2024
Airlangga mengakui dirinya sempat berbicara empat mata dengan Jokowi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaKaesang soal Pose 2 Jari dari Mobil Kepresidenan Diduga Iriana: Dicek Lagi Kebenarannya
Para warga pun meneriakkan nama calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaBuntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi
Butet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaTiga Kali Blokir Belanja Pemerintah, Sri Mulyani Jamin Tak Ganggu Anggaran Prioritas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun lalu juga menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 untuk penanganan jalan-jalan rusak di daerah.
Baca Selengkapnya