Merdeka.com - YF, bocah laki-laki usia 13 tahun di Samarinda, Kalimantan Timur, dini hari tadi diamankan polisi. Dia diduga terlibat jaringan curanmor usai tepergok polisi menggunakan motor curian.

Keterangan diperoleh, kepolisian belakangan memang kerap patroli di jalan, sebagai salah satu cara untuk mengungkap kasus curanmor. Dengan patroli diharapkan menemukan motor yang hilang dicuri berdasarkan laporan pemilik motor ke kepolisian.

Benar saja. Ketika melintas di Jalan Pangeran Antasari sekira pukul 02.00 Wita dini hari tadi, petugas mencurigai motor Satria FU, yang tengah digunakan seorang anak remaja tanpa menggunakan nomor polisi.

Motor yang telah berganti warna di bodinya itu pun menimbulkan kecurigaan. Tidak ada keraguan, polisi pun bertindak cepat.

"Yang pakai masih anak kecil. Kita hentikan motor itu, kita lakukan pemeriksaan nomor mesin dan nomor rangka sesuai data base motor yang hilang," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono, dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (6/8).

"Ketika kita cek, ternyata ada dalam daftar pencarian barang bukti. Motor itu, dengan anak yang mengendarainya kita bawa ke kantor sekira jam 4 pagi tadi ya," ujar Sudarsono.

Setelah pengecekan lanjutan, nomor mesin dan nomor rangka mesin motor Satria FU itu, milik seorang warga sesuai nomor laporan Lp/121/VII/2017 di bulan Juli 2017 lalu.

"Pemilik motornya lapor tanggal 12 Juli. Jadi kita pastikan yang dipakai anak itu motor curian," tambahnya.

"Sekarang kasusnya masih kita kembangkan terkait kemungkinan berkaitan dengan kasus curanmor lain. Anak itu masih kita amankan," ungkap Sudarsono.

Bulan Juli 2017 lalu, menurut Sudarsono, kasus curanmor memang menurun. Namun demikian, dia meminta warga tetap waspada, dan menggunakan kunci motor ganda, serta memarkirkan motor di tempat yang aman.

"Kita terus melakukan penyelidikan kasus curanmor yang bulan sebelumnya ya (sebelum Juli 2017). Sekali lagi bahwa, warga jangan lengah memarkir motor. Sebaiknya, pakai kunci ganda," demikian Sudarsono.