Tanggul Waduk Pacal di Bojonegoro harus dirampungkan
Merdeka.com - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, meminta pembangunan tanggul sepanjang 125 meter yang berfungsi menghentikan aliran air Waduk Pacal di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, diselesaikan secepatnya. Hal ini karena banyak peralatan pendukung yang bisa menggarap proyek itu.
Demikian diungkapkan oleh Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom seperti dilaporkan Antara pada Kamis (17/4). Dia mengatakan, pemkab meminta penyelesaian pembangunan tanggul sepanjang 125 meter tanpa target waktu, tetapi diselesaikan secepatnya.
Oleh karena itu, Tim Balai Besar Bengawan Solo dengan berbagai pihak terkait berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan pembangunan tanggul sepanjang 125 meter di Waduk Pacal. "Banyak peralatan "backhoe" yang bisa dimanfaatkan, tetapi di lapangan "backhoe" yang beroperasi hanya bisa empat unit," ujar Mucharom.
Hal senada disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Bengawan Solo di Solo Djoko Inti yang memimpin pembangunan tanggul. "Prinsipnya kita secepatnya menyelesaikan pembangunan tanggul agar aliran air dari Waduk Pacal bisa secepatnya dihentikan," tandas dia.
Lebih lanjut Mucharom menjelaskan perbaikan bangunan pelimpah yang ambrol belasan meter baru bisa dilakukan setelah tanggul sepanjang 125 meter terbangun.
Ia memperkirakan ambrolnya bangunan pelimpah Waduk Pacal belasan meter dua hari lalu, disebabkan bangunannya sudah tua, sehingga tidak mampu menahan derasnya air ketika terjadi banjir bandang.
"Yang jelas kalau tanggul sudah terbangun baru kita akan membahas perbaikan bangunan pelimpah yang ambrol," ucap dia.
Bupati Bojonegoro Suyoto, sebelumnya, menjelaskan semakin banyak air yang keluar dari Waduk Pacal akan mengakibatkan kerugian petani di daerah irigasinya yang tidak bisa memperoleh pasokan air.
Ia memberikan gambaran apabila air tidak bisa dihentikan dalam waktu dua hari, maka air Waduk Pacal yang hilang mencapai jutaan meter kubik.
Padahal, katanya, kalau air yang hilang dimanfaatkan secara efisien bisa memberikan pelayanan untuk tanaman padi sedikitnya 2.000 hektare.
"Kalau diperhitungkan keuntungan tanaman padi Rp11 juta per hektare, maka kerugian masyarakat bisa mencapai Rp22 miliar akibat hilangnya air Waduk Pacal," papar dia.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain bagi-bagi bantuan pangan, Jokowi akan meninjau dan meresmikan infrastruktur di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSelain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut jalan tol tersebut memiliki total panjang 14,8 kilometer dengan total investasi sebesar Rp4 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah bisa menyediakan ruang agar alat peraga kampanye tidak merusak pemandangan.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menegaskan komitmennya melanjutkan kinerja dan program pemerintah Joko Widodo, termasuk merealisasikan proyek Tanggul Laut Raksasa di Pantura.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan ke IKN guna meninjau kembali progres pembangunan.
Baca SelengkapnyaAirnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaPintu Penguras Bendung Katulampa Jebol, Ini Dampaknya Bagi Irigasi di Bogor dan Jakarta
Baca Selengkapnya