Tak Dapat Jatah Wamen, Ini Kata Mendikbud Nadiem Makarim
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik 12 wakil menteri untuk membantu kerja kabinetnya. Namun tak semua menteri mendapat wakil, salah satunya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Padahal, sejumlah pihak menilai Mendikbud Nadiem Makarim memerlukan sosok wamen untuk membantunya. Terkait hal ini, Nadiem tak begitu mempermasalahkan dan menyerahkan hal itu kepada Jokowi.
"Itu kan prerogatif Presiden, bukan keputusan saya (kalau) Wamen," ujar Nadiem di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir mendapat dua wamen karena merasa tugas untuk mengurus perusahaan plat merah cukup berat. Nadiem mengaku tengah mengevaluasi apakah dirinya benar-benar membutuhkan wakil menteri.
"Karena saya masih evaluasi dulu. Lihat dulu apa yang dibutuhkan. Tapi itu kehendaknya Presiden, bukan punya saya," jelas Founder GoJek itu.
Berikut nama-nama wakil menteri:
1. Mahendra Siregar sebagai Wakil Menteri Luar Negeri
2. Sakti Wahyu Trenggono sebagai Wakil Menteri Pertahanan
3. Zainut Tauhid sebagai Wakil Menteri Agama
4. Suahasil Nazara sebagai Wakil Menteri Keuangan
5. Jerry Sambuaga sebagai Wakil Menteri Perdagangan
6. Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri PUPR
7. Alue Dohong Wakil sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
8. Budi Arie Setiadi sebagai Wakil Menteri Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal
9. Surya Tjandra sebagai Wakil Menteri Agraria dan BPN/ATR
10. Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Menteri BUMN
11. Kartiko Wiryo Atmojo sebagai Wakil Menteri BUMN
12. Angela Tanoesoedibjo sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan bahwa ekstrakulikuler tak dihapus.
Baca Selengkapnya"NasDem masih mempertimbangkan menempuh jalur hukum," kata Sekjen NasDem Hermawi
Baca SelengkapnyaKehilangan orang terkasih merupakan kondisi berat yang tak mudah untuk dilalui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaKwarnas Pramuka menyayangkan keputusan Nadiem yang mencabut pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
Baca SelengkapnyaImam Nahrawi tetap harus wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bandung, setelah bebas bersyarat.
Baca SelengkapnyaKerangka wanita ini ditemukan berdampingan dengan kerangka seorang pria.
Baca SelengkapnyaPernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.
Baca SelengkapnyaMasyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca Selengkapnya