Survei Litbang Kompas: Elektabilitas NasDem Naik, Demokrat dan PKS Turun
Merdeka.com - Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas partai terbaru pada Selasa (21/2). Dalam survei ini, terlihat pergeseran suara cukup besar di antara koalisi perubahan yang mendukung Anies Baswedan. Elektabilitas NasDem naik, sementara Demokrat dan PKS turun.
Elektabilitas NasDem pada survei teranyar naik menjadi 7,3 persen dari sebelumnya 4,3 persen. Sementara, Demokrat turun menjadi 8,7 persen dari 14 persen. Seperti Demokrat, PKS mengalami penurunan menjadi 4,8 persen dari 6,3 persen.
Kenaikan elektabilitas NasDem sampai 3 persen karena faktor Anies Baswedan. NasDem berhasil mengonsolidasikan simpatisan Anies dari sejumlah partai politik.
"Langkah Nasdem yang bergeming dalam pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal capres Pemilu 2024 tampaknya cukup berhasil mengonsolidasi simpatisan Anies yang selama ini tersebar di sejumlah parpol," tulis Litbang Kompas pada Selasa (21/2).
NasDem mendapatkan efek ekor jas dari mendukung Anies. Dalam catatan Litbang Kompas, NasDem pertama kalinya mengalami lonjakan elektabilitas sampai 3 persen.
Namun, keberhasilan NasDem mengonsolidasi pendukung Anies ini berdampak kepada penurunan Demokrat dan PKS yang memiliki basis pemilih Anies.
Maka itu terlihat pada survei Januari-Februari ini elektabilitas Demokrat dan PKS mengalami penurunan.
"Hal ini terutama pada parpol dengan profil komposisi pilihan pemilihnya kepada Anies cukup besar, seperti Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," tulis Litbang Kompas.
Selain faktor Anies, penurunan elektabilitas Demokrat yang cukup tajam ada faktor kasus dugaan korupsi yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe
"Di luar faktor sosok capres, Demokrat tampaknya juga terpapar dampak penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe, yang juga Ketua DPD Demokrat Papua, oleh KPK pada 10 Januari 2023 karena kasus dugaan korupsi," tulis Litbang Kompas.
Elektabilitas Gerindra Turun
Sementara, di tiga besar elektabilitas partai politik masih belum berubah diduduki PDIP, Gerindra dan Golkar. Pada survei kali ini, PDIP mendapatkan elektabilitas 22,9 atau naik 1,8 persen dari survei sebelumnya.
Sementara, Gerindra mengalami penurunan 1,9 persen menjadi 14,3 persen. Kemudian, Golkar mengalami kenaikan 1,1 persen menjadi 9 persen.
"Pencapresan Prabowo Subianto oleh Gerindra tampaknya lebih bersifat menahan penurunan elektabilitas. Hal ini dapat dilacak dari dampak elektabilitas/perolehan suara Gerindra dari pencapresan Prabowo (efek ekor jas/coattail effect) yang relatif tetap," tulis Litbang Kompas.
Sementara partai yang lainnya tercatat pada survei ini adalah, PKB 6,1 persen, PAN 1,6 persen, PPP 2,3 persen, Perindo 4,1 persen, Hanura 0,5 persen, PBB 0,5 persen, PSI 0,5 persen, lainnya 0,5 persen. Serta tidak tahu atau rahasia mencapai 16,8 persen.
Survei elektabilitas partai politik Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 25 Januari-4 Februari 2023. Responden sebanyak 1.202 dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan bertingkat di 38 provinsi. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut hasil lengkap elektabilitas partai politik versi Litbang Kompas:
PDIP 22,9 persenGerindra 14,3 persenGolkar 9 persenDemokrat 8,7 persenNasDem 7,3 persenPKB 6,1 persenPKS 4,8 persenPerindo 4,1 persenPPP 2,3 persenPAN 1,6 persenHanura 0,5 persenPBB 0,5 persenPSI 0,5 persenLainnya 0,5 persenTidak tahu/rahasia 16,8 persen.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait wacana hak angket, Anies menyerahkan kepada NasDem, PKS dan PKB.
Baca SelengkapnyaAnies juga menginginkan agar demokrasi tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaAnies menghormati seluruh pilihan rakyat Indonesia pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Baswedan menilai Pemilu bukan seperti pertandingan sepak bola.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut, bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilpres 2024 akan berdampak besar bagi perjalanan kehidupan bernegara Indonesia
Baca Selengkapnya"Jadi apapun yang dikatakan hari ini semuanya sifatnya spekulatif," kata Anies
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan telah mengunjungi Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Kamis (15/2) pagi.
Baca Selengkapnyanies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut kenaikan anggaran bantuan sosial (bansos) harusnya tujuannya untuk kepentingan si penerima, bukan kepentingan si pemberi.
Baca Selengkapnya