Survei Indikator: 82,6 Persen Publik Puas dengan Kerja Menteri Bahlil Genjot Investasi
Hasil evaluasi terhadap kinerja menteri-menteri di pemerintahan Joko Widodo, berbasis persepsi publik, tidak semua menteri mendapat kepuasan tertinggi.
Hasil evaluasi terhadap kinerja menteri-menteri di pemerintahan Joko Widodo, berbasis persepsi publik, tidak semua menteri mendapat kepuasan tertinggi.
Kinerja Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam menggenjot investasi di Indonesia mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Temuan terbaru Indikator Politik Indonesia, tingkat kepuasan terhadap kinerja Bahlil bahkan mencapai 82,6 persen. “Angka kepuasannya di atas 80 persen, ini cukup tinggi,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda’ secara virtual, Minggu (23/7).
Menurut Burhanuddin, hasil evaluasi terhadap kinerja menteri-menteri di pemerintahan Joko Widodo, berbasis persepsi publik, tidak semua menteri mendapat kepuasan tertinggi. Tingkat kepuasan terhadap kinerja Bahlil yang berada di angka 82,6 persen merupakan di atas rata-rata.
Seperti diketahui, prestasi Bahlil yang paling diingat publik adalah ketika ia bersama seluruh jajaran BKPM mewujudkan realisasi investasi yang melampaui target. Hebatnya lagi, hal tersebut dicapai di tengah situasi serbasulit, yakni pandemi Covid-19.
BKPM mencatat realisasi investasi mencapai Rp 826,3 triliun atau tumbuh 2,1% year on year (yoy). Realisasi investasi tersebut mencapai 101,1% dari target tahun 2020 yang dipatok sebesar Rp 817,2 triliun.
Realisasi sebesar itu mampu menyerap 1,15 juta orang tenaga kerja dari 153.349 proyek investasi. “Alhamdullilah, atas kerja keras teman-teman di BKPM mampu melakukan pendampingan kepada investor sebesar Rp 826,3 triliun,” tutur Bahlil.
Bahlil menyoroti kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR Puan Maharani.
Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri kini berada di angka 76,4 persen.
Baca SelengkapnyaDalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan elektabilitas 53,4 persen.
Baca SelengkapnyaAdapun responden yang menjawab kurang dan tidak puas sebesar 17,9%. Sementara itu, 1% responden lainnya menjawab tidak tahu.
Baca SelengkapnyaDukungan para nahdiyin itu lebih banyak kepada Ganjar dibandingkan dua nama Bacapres lainnya yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaBurhanudin Muhtadi menyebut, dengan hasil itu tidak mustahil Prabowo-Gobran bisa menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaMuhaimin enggan menanggapi hasil survei yang mengunggulkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTNI meraih dukungan 92 persen, lalu presiden 89 persen, Kejaksaan Agung (Kejagung) 77 persen, pengadilan 73 persen, dan MPR 68 persen.
Baca Selengkapnya