Surip 'Koran' Sang Penghuni Tangga Gedung DPR Sejak 1979
Merdeka.com - Secara de facto, Sutrisno mencatatkan namanya sebagai penghuni terlama Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sudah 40 tahun dia menjadi penghuni tetap gedung wakil rakyat. Posisinya tak pernah tergantikan hingga saat ini.
Setiap hari, dia menempuh jarak lebih dari 20 kilometer. Dari rumahnya di Sawangan, Depok, menuju Senayan. Dia membelah jalanan ibu kota menggunakan sepeda motor. Ruang kerjanya di Gedung DPR sangat terbuka. Tidak sulit menemui pria berusia 50 tahun ini.
Dia akrab disapa Surip Koran. Karena pekerjaan sehari-harinya menjajakan koran dan majalah di lapak miliknya, di bawah salah satu tangga yang ada di Gedung DPR. Dengan ramah dia menyapa setiap orang yang lalu lalang di depan lapaknya. Sambil menunggu pelanggan, dia selalu membersihkan buku, majalah dan koran.
Lapak koran ini sudah berdiri sejak tahun 1972. Di masa itu, DPR dipimpin oleh Idhan Chalid. Dulu, ayahnya yang memulai berjualan di dalam gedung DPR. Tahun 1979, ketika dia berusia 10 tahun, sudah mulai ikut sang ayah berjualan. Berbagai peristiwa penting yang terjadi di gedung DPR, tak luput dari ingatannya.
Namun hanya satu peristiwa yang takkan pernah terlupakan. Hari itu, 18 Mei 1998. Seperti biasa, Surip membuka korannya. Demo mahasiswa besar-besaran digelar di luar gedung DPR. Suasana di dalam gedung pun sudah mulai tak kondusif. Hari itu untuk pertama kalinya dalam sejarah, gedung DPR dikuasai mahasiswa. Bertepatan dengan lengsernya Soeharto dari kursi Presiden Indonesia.
"Saat demo 98 saya lagi di sini jaga, jualan. Waktu itu kan mahasiswa sampai masuk ke dalam menduduki gedung DPR. Jadi kejadiannya kacau sampai-sampai saya nginep di sini 3 hari" kenang Surip saat berbincang dengan merdeka.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10).
Wajah-wajah anggota DPR boleh berganti dari masa ke masa. Tapi posisi Surip tak tergantikan. Sebagai penjual koran langganan para wakil rakyat. Tapi tidak semua dikenal dekat. Kebanyakan dari para anggota DPR itu tidak pernah bertegur sapa dengan Surip. Hanya koran yang dijualnya yang selalu ada di hadapan para wakil rakyat.
"Biasanya Sesprinya yang beli langsung ke sini atau biasanya menghubungi saya nanti saya antar ke ruangannya" tambahnya.
Selama empat dekade Surip berjualan di gedung parlemen, mantan Wakil Ketua DPR Utut Adianto Wahyuwidayat salah satu yang dikenal paling baik dan ramah. Utut sering mengajaknya berbincang ketika tengah mengantarkan koran.
"Wakil Ketua DPR tuh Pak Utut alhamdulillah kalau sama saya baik, kadang suka manggil ke ruangannya, kadang juga suka ngasih saya uang"
Keramahan Surip membuat para anggota parlemen suka memberikan uang tip lebih atau sekedar uang makan siang. Dia mengaku pernah mendapat uang tip Rp 7 juta dalam seminggu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak pihak menilai jika Prabowo Subianto mengedepankan kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan kelompoknya
Baca SelengkapnyaMantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.
Baca SelengkapnyaDPR RI dan pemerintah menyepakati Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaSurpres tersebut akan ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang berlaku di DPR RI.
Baca SelengkapnyaBawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Baca SelengkapnyaApa tujuan para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok?
Baca SelengkapnyaApakah Titiek Soeharto bakal jadi ibu negara mendampingi Prabowo Subianto bila resmi terpilih sebagai Presiden RI?
Baca Selengkapnya