Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sulitnya Mencari Tanah Pemakaman di Jawa Barat

Sulitnya Mencari Tanah Pemakaman di Jawa Barat kuburan. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Rhuzhanul Ulum mengatakan lahan untuk pemakaman umum di Jawa Barat mulai sulit ditemukan. Persoalan itu, kerap diterimanya dari beberapa Kepala Desa (Kades) yang datang menemuinya.

Sulitnya lahan untuk pemakaman umum di Kabupaten Bandung selalu membuat para Kades bingung, saat ada warganya yang meninggal dunia. Terlebih, warga yang hingga saat ini tidak memiliki tanah pemakaman untuk keluarga.

"Saya sering didatangi oleh Kades khususnya yang dipusingkan ketika ada masyarakat meninggal tapi tidak punya makam tanah keluarga. Kalau yang punya makam keluarga sih gak ada masalah, tapi yang tidak punya makam keluarga, aduh katanya Pak Uu ini sudah penuh," katanya di Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (5/6).

Terkait persoalan tersebut, para Kepala Desa, lanjut Uu meminta pihak Kementerian Agama (Kemenag) atau Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait boleh tidaknya sebuah makam yang sudah tidak terawat dan tidak diperhatikan keluarga agar bisa di tumpuk dengan makam yang baru.

Selanjutnya para Kades itu meminta agar Fatwa tersebut dilegitimasi oleh Pemerintah.

"Mereka minta Kemenag atau MUI memperbolehkan, disahkan, dan tidak menjadi polemik saat ada kuburan yang tidak diurus oleh keluarganya, yang sudah tidak tahu keluarganya, ataupun diizinkan keluarganya untuk dibongkar, ditumpuk, seperti di Mekkah," kata Uu.

Solusi itu merupakan alternatif dari para Kades agar masyarakat tidak kebingungan di saat tanah pemakaman sudah habis atau tidak bisa diperluas lagi.

"Sudah aja tumpuk, apakah boleh di Indonesia juga dilakukan, soalnya di Arab Saudi juga dilakukan seperti itu," jelasnya.

Mantan Bupati Tasikmalaya itu tak menjelaskan berapa luas tanah di Jawa Barat yang saat ini digunakan untuk tanah pemakaman. Kendati begitu, hal tersebut terjadi lantaran banyak faktor salah satunya semakin berkurang masyarakat yang memiliki harta berlebih, namun tak lagi mewakafkan tanah untuk pemakaman umum.

Berbeda dengan 20 tahun yang lalu, Uu mengatakan saat itu banyak sekali orang yang mewakafkan tanahnya untuk pemakaman dan untuk pesantren.

"Sekarang kan sudah sulit. Bahkan sekarang pembangunan-pembangunan kebanyakan didorong oleh pemerintah semua," ungkapnya.

Uu menilai apa yang menjadi keluhan para Kepala Desa tersebut penting untuk dikaji oleh pihak-pihak terkait untuk kemaslahatan bersama.

"Dulu, orang yang mewakafkan untuk sarana umum, banyak. Tapi kan sekarang semakin lemah. Oleh karena itu kenapa tidak satu persatu solusi bagaimana pemakaman umum bisa dibongkar diganti dengan syarat-syarat itu tadi," terang Uu.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Pulang Kampung Ke Kuningan Jawa Barat, Capres Anies Baswedan Tak Malu Sarapan Serabi Panas di Pinggir Jalan
Pulang Kampung Ke Kuningan Jawa Barat, Capres Anies Baswedan Tak Malu Sarapan Serabi Panas di Pinggir Jalan

Sosoknya menyempatkan diri mendatangi penjual serabi langganan.

Baca Selengkapnya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo
Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo

Warga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.

Baca Selengkapnya
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.

Baca Selengkapnya
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Baca Selengkapnya
Wisata di Bandung yang Indah dan Menarik, Cocok jadi Tujuan Pelepas Penat
Wisata di Bandung yang Indah dan Menarik, Cocok jadi Tujuan Pelepas Penat

Kota Bandung sangat cocok dijadikan sebagai tujuan wisata karena memiliki beragam pilihan tempat yang indah, seru, dan menarik.

Baca Selengkapnya
7  Wisata Bandungan Semarang yang Indah dan Menakjubkan, Cocok untuk Liburan
7 Wisata Bandungan Semarang yang Indah dan Menakjubkan, Cocok untuk Liburan

Bandungan adalah kawasan wisata yang terletak di Semarang, menawarkan keindahan alam menakjubkan.

Baca Selengkapnya