Merdeka.com - Sebuah penantian panjang. 34 Tahun lalu Lukman Nurali (60) berjanji pada istri, Sri Widayati (52) akan berangkat haji bersama. Tepatnya 1983 lalu, janji itu ia ucapkan. Saat keduanya baru menikah.

Lukman berbicara pada istrinya kala itu. "Saya janji sama istri saya waktu menikah, nanti kita akan berhaji bersama kalau ada rezeki," kata Lukman di pemondokannya, Hotel Elaf, Madinah, Selasa (12/9).

Wajah keduanya berbinar. Sang istri yang berada di samping Lukman hanya tersenyum saat teringat kembali janji suaminya tersebut. Lukman bercerita, ia yakin asal ada niat kuat bisa berangkat haji meski kondisi keuangan awal menikah tak banyak. Hanya cukup buat makan.

Sehari-hari Lukman bertani dan berkebun menanam sayur. Jika panen, ia jual ke tengkulak. Sekali panen lumayan, bisa buat makan dan menabung. Sementara istrinya seorang guru SD. "Mengajar pelajaran umum," jelas Lukman.

Bertahun-tahun menabung, pada 2010 uang keduanya cukup untuk menunaikan ibadah haji. "Saya langsung daftar bersama istri saya. Alhamdulillah," ujar Lukman.

7 Tahun kemudian, Lukman dan Sri dipanggil Tuhan berangkat ke Tanah Suci. Bertahun-tahun penantian bisa menginjakkan kaki di Tanah Haram akhirnya terwujud. "Alhamdulillah, proses ibadah haji saya berjalan lancar," kata bapak dua anak ini.

Selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina tak ada halangan apapun. Ia bersama sang istri menjalankan ibadah di Armina dengan lancar. "Semua dimudahkan," ceritanya.

Hari ini, Lukman dan Sri sudah tiba di Madinah. Jemaah asal Batu, Jawa Timur itu bersama jemaah lain yang tergabung dalam SUB 44 itu akan menjalankan arbain di Masjid Nabawi. Arbain adalah salat berjamaah 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi. Selama 8-9 hari Lukman dan romongannya akan berada di Kota Nabi setelah itu pulang ke Tanah Air.

Lukman berharap bisa berdoa di Raudhah, taman surga di Masjid Nabawi. "Itu adalah tempat mustajab. Semoga bisa berdoa di sana," harap Lukman.