Sisi gelap politik Soekarno

Merdeka.com - Pemimpin yang berkuasa terlalu lama cenderung menjadi diktator. Itu juga yang terjadi pada para pemimpin di Indonesia. Presiden Soekarno juga agaknya tak luput dari kecenderungan itu.
Setelah terjadi serangkaian upaya pembunuhan terhadap dirinya, Soekarno menjadi keras pada lawan-lawan politiknya. Tanpa pengadilan dan dasar yang jelas, Soekarno memenjarakan mereka yang dianggap berseberangan dengan dirinya. Soekarno juga memberedel surat kabar yang dianggap berseberangan dengan dirinya. Inilah saat-saat gelap politik Demokrasi Terpimpin.
Sebelumnya, Mohammad Hatta sudah mundur dari jabatan sebagai wakil presiden. Dwitunggal itu telah lama berpisah. Hatta memilih berdiri di luar pemerintahan. Mengkritisi pemerintahan Soekarno yang makin otoriter lewat tulisan yang cemerlang di berbagai surat kabar.
Mereka yang ditangkap Soekarno di antaranya adalah Sutan Sjahrir, M Roem, Anak Agung Gde Agung, Prawoto Mangkusasmito dan beberapa lainnya. Tuduhan untuk mereka antara lain terlibat percobaan pembunuhan dan membahayakan cita-cita revolusi. Tuduhan itu tak pernah terbukti.
Mereka yang ditangkap dan dipenjarakan Soekarno di Wisma Wilis Madiun, bukan orang biasa. Sutan Sjahrir adalah perdana menteri sekaligus menteri luar negeri Indonesia yang pertama. Sjahrir mendirikan Partai Sosialis Indonesia yang dianggap terlibat pemberontakan PRRI/Permesta.
Sjahrir teguh dalam perjuangannya. Dia kenyang dipenjara Belanda. Sjahrir juga merasakan penderitaan saat dibuang ke Digul, Banda Neira, hingga Parapat, Sumatera Utara oleh Belanda. Sjahrir bersama Hatta dan Soekarno berdiri bersama di saat-saat paling genting terjadi di negeri ini awal kemerdekaan.
Ironisnya, tahun 1962, Sjahrir ditangkap bekas rekan seperjuangannya sendiri, Soekarno. Sjahrir dipenjara oleh bangsanya sendiri. Bangsa yang dia perjuangkan puluhan tahun untuk merdeka.
Kesehatan Sjahrir di dalam tahanan terus memburuk. Tidak ada cara lain, dia harus dibawa ke Zurich, Swiss. Dia menjalani perawatan hingga meninggal tanggal 9 April 1966 pada umur 57. Statusnya saat meninggal masih sebagai tahanan. Jenazah Sjahrir dipulangkan dari Swiss. Presiden Soekarno langsung memberikan gelar pahlawan nasional pada Sjahrir.
Sementara Mohamad Roem dan Prawoto Mangkusasmito adalah tokoh Partai Masjumi. Partai ini juga dianggap terlibat pemberontakan PRRI/Permesta. Sama seperti Sjahrir, M Roem juga kawan seperjuangan Soekarno. Dia pernah menjabat sederetan posisi penting di negeri ini. M Roem tiga kali menjabat sebagai menteri dalam negeri. Dia juga pernah menjadi wakil perdana menteri.
Bagaimana tanggapan Soekarno ketika dicap sebagai diktator?
"Apa aku seorang diktator? Tidak! Ada lima buah badan demokratis yang memerintah bersamaku. Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Pertimbangan Agung serta Presidium, sebuah triumvirat yang terdiri dari Wakil Perdana Menteri Subandrio, Leimena dan Khairul Saleh," bantah Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams.
"Seorang diktator memiliki suatu partai di belakangnya. Yang selalu siap mengambil kekuasaan. Soekarno tidak punya. Soekarno tidak memiliki organisasi yang mendukungnya. Seorang diktator memerintah dari tahtanya. Soekarno tidak berada di tengah rakyat, Soekarno adalah rakyat."
"Tidak kawan, aku bukan Hitler. Jika benar bahwa seseorang pemimpin yang dikaruniai daya tarik dan wibawa untuk menggerakan orang banyak itu seorang diktator, biarlah dikatakan aku seorang diktator yang berbuat kebajikan," jelas Soekarno.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Heboh Fuji Bertemu Aaliyah Massaid di Singapura, Foto Bareng Raffi Ahmad Buat Nagita Slavina Istighfar
Di postingan Instagram Raffi & Nagita Slavina, Jumat (01/12), Raffi Ahmad terlihat asyik duduk di tengah Aaliyah dan Fuji.
Baca Selengkapnya


8 Artis Indonesia Pernah Jadi Korban Bully, Ada Prilly Latuconsina, Afgan, Hingga Cinta Laura
Miliki karier cemerlang di dunia hiburan, siapa sangka jika deretan artis ini mengungkap kisah kelam dalam hidupnya.
Baca Selengkapnya


Modal Untuk Rayakan Natal di Amerika, Sandra Dewi Rela Jualan Piring dan Sepatu
Sandra Dewi berencana merayakan Natal dan tahun baru di Amerika Serikat bersama keluarganya.
Baca Selengkapnya


Deretan Artis Top Hadir di Resepsi Pernikahan BCL dan Tiko Aryawardhana di Bali, Luna Maya, Nia Ramadhani, Hingga Christian Bautista
Ayu Dewi, seleb kece yang turut hadir di pernikahan BCL dan Tiko. Malam ini, Ayu akan memandu acara dengan gaya MC-nya yang keren
Baca Selengkapnya


Potret Cantik Bunga Citra Lestari Saat Tiko Aryawardhana Pakaikan Cincin Kawin
BCL dan Tiko Aryawardhana resmi menikah di sebuah resort mewah di Bali.
Baca Selengkapnya

Bung Karno Dibuang ke Ende tapi Patungnya Berdiri di Boven Digoel, Gemala Hatta: Kok Bisa?
Patung Bung Karno berdiri di gerbang Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun Boven Digoel. Keberadaannya dipertanyakan keluarga Bung Hatta.
Baca Selengkapnya

Gambaran Surga Ada di Telapak Kaki Ibu, Setiap Pulang ke Blitar Bung Karno Sungkem pada Ida Ayu Nyoman Rai
Sejumlah foto Bung Karno tengah sungkem kepada ibunya beredar di media sosial. Momen itu menggambarkan 'surga berada di telapak kaki ibu'
Baca Selengkapnya

Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina
Semasa hidupnya, Bung Karno konsisten membela kemerdekaan Palestina dan mengutuk kejahatan Israel.
Baca Selengkapnya

Jarang Tersorot, Ini Surat Cinta Penguasa Indonesia ke Wanita Jepang Berparas Cantik yang Bikin Hati Terpikat
Berikut isi surat cinta penguasa Indonesia ke wanita Jepang berparas cantik yang jarang tersorot.
Baca Selengkapnya

Bocah Ini Belajar sangat Disiplin sampai Kepala Pusing, Saat Dewasa Jadi Presiden
Siapa sangka anak yang lahir saat fajar menyingsing ini menjadi sosok yang berjasa dan dikenang sepanjang masa.
Baca Selengkapnya

Asal Mula Pembangunan Patung Bung Karno di Banyuasin Telan APBD Rp500 Juta Berakhir Tak Mirip
Secara kasat mata, Ardi Arpian menilai ada ketidakmiripan patung dengan aslinya sehingga menjadi sorotan publik.
Baca Selengkapnya