Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setya Novanto tanggapi Mekeng: Biarkan saja nanti juga kualat sendiri

Setya Novanto tanggapi Mekeng: Biarkan saja nanti juga kualat sendiri Setya novanto diperiksa kpk PLTU Riau. ©2018 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menanggapi santai umpatan mantan anggota Badan Anggaran DPR RI, Melchias Markus Mekeng. Sebelumnya, Mekeng bereaksi keras karena namanya disebut oleh Setya Novanto menerima uang korupsi proyek e-KTP.

Usai menjadi saksi pada sidang kasus penerimaan suap oleh Fayakhun Andriadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Setya Novanto yang kini menjadi terpidana korupsi e-KTP ini malah mengingatkan Mekeng agar tidak sampai mengumpat seperti itu.

"Biarkan saja nanti juga kualat sendiri," ujar Novanto, Rabu (26/9).

Selain nama Mekeng, mantan Ketua DPR itu juga menyebut sejumlah anggota DPR lainnya juga turut menikmati bancakan proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut. Olly Dondokambey, dan Tamsil Lindrung menjadi daftar nama legislatif yang disebut namanya oleh Setya Novanto.

Nama-nama tersebut sempat dia cocokan dengan Muhammad Nazaruddin di sel tempatnya mendekam saat ini, Lapas Sukamiskin, Bandung. Menurutnya, mantan bendahara umum Partai Demokrat itu tahu seluk beluk penerimaan uang oleh ketiga nama itu.

Selama proyek e-KTP berlangsung baik Mekeng, Olly, dan Tamsil sejatinya tidak menjabat di Komisi II DPR. Uang diberikan kepada mereka demi melancarkan anggaran yang akhirnya diketok dengan nilai Rp 5,9 triliun multi years contract.

Sebelumnya, Setya Novanto kembali mengungkap beberapa nama anggota DPR di sidang lanjutan e-KTP, Selasa (19/9). Dalam sidang tersebut Setya Novanto menyebut ada aliran dana sebesar USD 500.000 pada Ketua Fraksi Golkar Melchias Markus Mekeng.

Mendengar namanya kembali disebut, Mekeng langsung membantahnya. Dia meminta mantan Ketua Umum Partai Golkar itu untuk membuktikannya.

"Kalau dia bilang serahkan, kapan diserahkan, dimana diserahkan bentuknya gimana, harus dia buktikan kan hukum," kata Mekeng di Kompleks Parlemen, Senyan, Jakarta, Kamis (20/9).

Mekeng juga enggan ambil pusing dengan ucapan Novanto. Baginya, apa yang dikatakan Novanto hanya pepesan kosong.

"Yang kita harus curiga dia harus membayar 7,3 juta dolar kan. Keputusan itu. Dia terima itu. Kenapa jadi dibuang ke orang lain?" ungkapnya.

"Nanti lama-lama dia gila sendiri nyebut-nyebut enggak ada ini. Kan gitu. Jadi dia boleh sebut seribu kali kalau enggak ada bukti kan ya itu pepesan kosong," sindirnya.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.

Baca Selengkapnya
Jejak Karir AHY: Pensiun Dini dari TNI, Gagal jadi Gubernur DKI dan Kini Menteri Anak Buah Jokowi

Jejak Karir AHY: Pensiun Dini dari TNI, Gagal jadi Gubernur DKI dan Kini Menteri Anak Buah Jokowi

Presiden Joko Widodo resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri ATR/BPN

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP: Baru Usul Hak Angket, Ganjar Langsung 'Disetrum'

Sekjen PDIP: Baru Usul Hak Angket, Ganjar Langsung 'Disetrum'

Menurut Hasto, 'setruman-setruman' itu tak hanya diterima oleh Ganjar Pranowo namun ada beberapa media lain yang kena 'setruman' terkait Hak Angket.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi  Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.

Baca Selengkapnya
Sosok KRT Wongsonegoro, Gubernur Pertama Jateng Setelah Kemerdekaan yang Pernah Ditunjuk sebagai Menteri Era Soekarno

Sosok KRT Wongsonegoro, Gubernur Pertama Jateng Setelah Kemerdekaan yang Pernah Ditunjuk sebagai Menteri Era Soekarno

Setelah tak aktif dalam kabinet pemerintahan, ia lebih banyak terlibat dalam pengorganisasian para penghayat kepercayaan.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik

Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik

DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.

Baca Selengkapnya
LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog

LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog

Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.

Baca Selengkapnya
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.

Baca Selengkapnya
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?

Baca Selengkapnya