Sepi Wisatawan, Kusir Andong di Yogyakarta Terpaksa Jual Kuda Demi Bertahan Hidup
Merdeka.com - Dampak pandemi virus Corona dirasakan di semua sektor termasuk pariwisata. Yogyakarta sebagai salah satu tempat tujuan pariwisata pun mengalami imbas dari pandemi virus Corona.
Sepinya wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta berimbas pada para pengemudi andong atau kusir. Para kusir ini merasakan sepinya orderan menarik andong.
Akibat sepinya kunjungan wisatawan, para kusir ini jumlahnya menurun drastis. Kondisi ini disebabkan karena sebagian kusir memilih berganti profesi.
Ketua Paguyuban Kusir Andong DIY, Purwanto menyebut sebelum pandemi virus Corona, tercatat ada 540 orang kusir andong. Jumlah ini menyusut menjadi 387 usai virus tersebut masuk ke Yogyakarta.
Purwanto mengungkapkan beberapa cerita sulit para kusir andong. Para kusir ini terpaksa harus menjual kuda miliknya untuk menyabung hidup di tengah pandemi virus Corona.
Purwanto membeberkan jika kuda terpaksa dijual karena kusir tak mampu memberi makan kuda. Purwanto menaksir dalam sehari, kusir mengeluarkan Rp100 ribu untuk makan kudanya.
"Sehari untuk makan kuda bisa sampai Rp100 ribu. Kondisi sepi seperti ini ya susah untuk cari pemasukan. Wisatawan yang datang tidak ada, kawasan wisata juga ditutup selama masa Corona," ucap Purwanto.
"Sudah kondisinya sepi, kusir harus menghidupi dua yaitu keluarga dan kuda. Kuda ini makannya tidak bisa ditawar. Kusir pakai nasi telur sambel sudah jadi. Tapi kalau kuda diturunkan enggak bisa. Parah banget dampaknya tidak ada pemasukan ngasih makan keluarga ngasih makan kuda," sambung Purwanto.
Purwanto menambahkan untuk bertahan hidup, para kusir harus menguras tabungannya. Usai tabungannya menipis, mau tidak mau kusir andong harus tetap bekerja dan mencari penumpang.
"Selama Corona ini ya mereka memakai tabungan. Mau bekerja lain juga tidak ada kerjaan. Harapannya semoga keadaan cepat membaik dan wisatawan kembali normal dan berjalan seperti kemarin lagi dan andong mendapat penumpang," pungkas Purwanto.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaPenghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur
Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaIni Tren Baru Wisatawan yang Datang Berlibur ke Yogyakarta
Singgih mengaku telah mengumpulkan para pelaku pariwisata agar memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung dengan menerapkan harga sesuai standar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Pedagang Kue Kering di Banyuwangi Banjir Pesanan Jelang Lebaran, Omzet Capai Rp10 Juta per Hari
Sehari 500 kilogram kue kering ludes terjual. Adapun omzet yang didapat bisa mencapai Rp10 juta per hari.
Baca SelengkapnyaStatus Pandemi Dicabut, Pemprov DKI Sesuaikan Biaya Sewa Rusun
Pemprov DKI Jakarta meyakini kembalinya tarif sewa rusun adalah langkah tepat.
Baca SelengkapnyaIbu dan Anak di Jakarta Selatan Ditemukan Meninggal Dalam Rumah, Kondisi Mengenaskan
Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Anies Janji Bereskan Harga Sembako Jika jadi Presiden
Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaTerduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang
Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaCanda Kaesang Terpaksa Bagi Sembako Pakai Celana Bola Usai Basah-basahan Terjang Genangan
Kedatangan Kaesang untuk menghadiri kegiatan bazar paket sembako murah yang digagas oleh PSI.
Baca Selengkapnya