Sengketa Natuna Jangan Hanya Diselesaikan Lewat Narasi NKRI Harga Mati
Merdeka.com - Pendiri Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), Din Syamsuddin mengingatkan masyarakat tidak terjebak isu rasial terkait sengketa perairan Natuna. Menurut Din, isu rasial sangat berpotensi muncul di tengah ketegangan antara pemerintah Indonesia dan China.
"Jadi kepada masyarakat luas kepada umat beragama jangan memanfaatkan dengan sentimen sektarian, ras, mau pun agama, itu tidak menguntungkan," kata Din saat diskusi bertemakan Kedaulatan RI Atas Natuna bersama Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) di Jakarta Selatan, Senin (13/1).
Selain itu, Din juga menilai masyarakat Indonesia kerap terjebak dengan narasi klaim Pancasilais dan NKRI Harga Mati. Menurut dia, hal tersebut tidak salah, namun untuk masalah di kawasan Natuna saat ini Indonesia lebih memerlukan kehadiran dari aksi nyata elemen terkait.
"Kita sering terjebak dengan klaim-klaim tersebut, tapi bukan soal klaimnya tapi kehadiran kita dari Sabang sampai Merauke itu," lanjut Din.
Untuk itu, Din mendukung penyelesaian Natuna lebih mengutamakan jalan tengah atau the middle path. Sebab, Indonesia dapat melihat langkah strategis yang lebih tepat dan terukur.
"Jalan tengah ini pada hemat saya tidak berarti kita gamang goyang dalam prinsip, kita tetap terukur dalam prinsip namun luas dalam artikulasi," terang Din.
Din juga menyinggung terkait cara diplomasi yang diajarkan Bung Karno terkait Trisaktinya. Pertama, kemandirian kedaulatan dalam politik, berdaulat secara politik. Kedua, berdikari secara ekonomi, dan Ketiga berkemuliaan secara budaya bebas aktif.
"Cara Indonesia dan diplomasi Indonesia ya jalan tengah tadi," Din menandasi.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaStrategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaNasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaNegara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini
Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi: ASN, TNI, Polri dan BIN Harus Netral
Netralitas di Pemilu 2024 tujuannya untuk menjaga kedaulatan rakyat.
Baca SelengkapnyaKedekatan Jokowi Saat Temui Ibu Nasabah PNM dari Magelang
Jokowi juga mengapresiasi pencapaian PNM yang mencapai telah mencapai target pada 2023 lalu.
Baca Selengkapnya