Sempat ditutup hampir 11 jam, Bandara Sam Ratulangi kembali dibuka
Merdeka.com - Setelah sempat ditutup selama hampir 11 jam karena ruang udara tertutup abu vulkanik Gunung Soputan, aktivitas Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado kembali berjalan normal. Hilir mudik penumpang dan calon penumpang terlihat seperti biasanya. Total penerbangan berjalan seperti biasanya pada kisaran 58 sampai 60 take off dan landing, dengan total penumpang datang berangkat maupun transit transfer pada kisaran 6.800-an penumpang.
"Penerbangan untuk hari ini sudah berjalan normal. Tadi pagi sejak pukul 06.00 WITA Bandara Sam Ratulangi sudah dibuka. Memang sebelumnya pada Selasa tanggal 5 Januari kemarin, kami manajemen Angkasa Pura I harus mengambil tindakan demi keselamatan penerbangan yaitu dengan menutup runway pada pukul 19.30 WITA karena kegiatan abu di beberapa airways dibeberapa jalur dari dan ke beberapa kota di Tanah Air," ujar GM Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Halendra Waworuntu saat ditemui merdeka.com di ruangannya, Rabu (6/1).
Terkait kemungkinan adanya penutupan kembali jika aktivitas Gunung Soputan meningkat, Waworuntu menyatakan pihaknya tak akan terburu-buru dalam mengambil tindakan.
"Tentunya kita menghitung secara cermat dan hati-hati masalah pentupan runway ini dengan melihat dua sumber. Yang pertama dari ASTAM yang diterbitkan oleh Australia dan Citra satelit dari BMKG. Nah hasil prediksi hari ini dari jam 06.00 sampai 22.00 WITA sifat intensitas (debu vulkanik) rendah," papar dia.
Curah hujan yang terjadi di Kota Manado dan sekitarnya sejak pagi hingga siang hari, membantu mengurangi penyebaran debu vulkanik Gunung Soputan yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa Selatan ini.
Jika pada Selasa (5/1) kemarin, dilanjutkan Waworuntu, ketinggian debu vulkanik Gunung Soputan berada pada 40.000 feet dan mengganggu jalur penerbangan, hari ini ketinggian debu berada pada kisaran 12.000 feet ke arah timur bandara.
"Yang kami khawatirkan jika debu tersebut mengarah ke utara bandara ini berada di Southwest lokasi Gunung Soputan dengan jarak sekitar 72 kilometer," tutup dia.
Sebelumnya pada Selasa (5/1) malam sekitar pukul 19.30 WITA, otoritas bandara terpaksa menutup runway hingga pukul 06.00 WITA pagi tadi lantaran adanya debu vulkanik yang mengganggu keselamatan penerbangan. Debu tersebut berada pada jalur penerbangan dengan ketinggian 40.000 feet. Sebanyak 7 penerbangan dari dan ke Manado terpaksa dibatalkan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penutupan Bandara Sam Ratulangi diperpanjang sejak 30 April pukul 11.13 WITA sampai 2 Mei 2024 pukul 12.00 WITA
Baca SelengkapnyaBanyak warga juga menggunakan masker penutup hidung untuk menghindari paparan debu.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) terpaksa ditutup sementara pada Kamis (29/2).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaSetelah Bandara Frans Seda di Maumere, kini Bandara Gewayantana di Flores Timur yang ditutup sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Rabu (17/3) tengah malam membuat Bandara Sam Ratulangi di Manado harus ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaBandar Udara (Bandara) Frans Seda Maumere ditutup sementara imbas erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki.
Baca SelengkapnyaAktivitas penerbangan Bandara Djalaluddin ditutup sementara pada Selasa (30/4).
Baca SelengkapnyaAbu vulkanik Gunung Ruang yang terdeteksi berdasarkan hasil pengamatan lapangan, berupa paper test yang dilakukan pada pukul 07.00 WITA hari ini (18/4).
Baca Selengkapnya