Sempat Ditahan Polisi, Aliansi Mahasiswa Papua Akhirnya Tinggalkan Surabaya
Merdeka.com - Proses pengembalian ratusan mahasiswa Papua dari Mapolrestabes Surabaya ke Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan no 10, Surabaya tidak berjalan mulus. Puluhan orang dari organisasi massa yang mengepung asrama justru mendesak agar para mahasiswa tersebut meninggalkan Surabaya.
Sebagian massa yang terlihat menggunakan seragam loreng oranye tersebut tampak bergerombol di depan Asrama Mahasiswa Papua. Sebagian di antara mereka bahkan berteriak meminta para mahasiswa yang bukan berasal dari Surabaya untuk pergi meninggalkan asrama.
"Ayo pergi, jangan membuat ricuh Surabaya. Iki Suroboyoku rek," teriak salah seorang anggota Ormas, Minggu (2/12).
Suasana kawasan Asrama Mahasiswa Papua ini tampak tegang. Aparat Kepolisian terlihat berjaga-jaga dengan sikap siaga.
Ratusan mahasiswa yang terlihat masih bertahan, diminta oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan untuk segera pulang ke daerah masing-masing.
"Kita minta rekan-rekan segera pulang ke daerah masing-masing," ujarnya bernegosiasi dengan para mahasiswa yang ada di dalam asrama.
Negosiasi sempat berjalan alot. Kuasa hukum Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Veronica Koman sempat meminta pihak Kepolisian untuk mengizinkan sekitar 40 mahasiswa tinggal di asrama.
Namun, hal tersebut tidak diizinkan oleh polisi dengan alasan keamanan. Hingga akhirnya, sejumlah mahasiswa Papua sepakat untuk pergi meninggalkan asrama.
4 Bus yang dipakai untuk mengevakuasi mahasiswa Papua ke luar Surabaya juga terlihat di lokasi. Proses evakuasi sejumlah mahasiswa Papua ini pun sempat menjadi tontonan warga.
Sebelumnya, sekitar 233 orang mahasiswa Papua ditangkap oleh polisi. Mereka sempat menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Surabaya. Polisi juga sempat mengamankan seorang warga Negara Australia yang kedapatan ada di dalam asrama. Setelah menjalani pemeriksaan, mereka dikembalikan ke Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan no 10 Surabaya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen mahasiswa kunjungi rumah Panglima perang Suku Dani, Moro Kogoya.
Baca SelengkapnyaDari kasus pemerkosaan sebelumnya, penyidik telah berupaya untuk mencari pelaku.
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnya“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca SelengkapnyaSaksi Y dan saksi W pun langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca Selengkapnya