Selain Dendam, Penyerang Polres OKI Akibat Pengaruh Narkoba
Merdeka.com - Kepolisian mengungkap temuan baru dalam kasus penyerangan Polres Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, yang dilakukan Indra Oktomi (35) dini hari kemarin. Diketahui, pelaku tewas ditembak setelah melukai seorang petugas jaga.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengungkapkan, pelaku melakukan penyerangan karena pengaruh narkoba. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah pelaku di laboratorium.
"Hasilnya mengandung metamfetamin, itu kandungan narkotika jenis sabu," ungkap Supriadi, Senin (29/6).
Namun, kata dia, pihaknya belum mengetahui kapan pelaku mengonsumsinya. Begitu juga dengan keterlibatan pelaku dalam peredaran narkoba di kabupaten itu.
"Masih dilakukan penyelidikan, saksi-saksi masih dimintai keterangan," ujarnya.
Terkait motif penyerangan, Supriadi memastikan karena dendam terhadap polisi. Pelaku tak terima ditahan dan dipenjara selama tujuh bulan dalam kasus penganiayaan.
"Motifnya dendam, tidak ada kaitan dengan kelompok radikal atau teroris, itu kesimpulan didapat," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, residivis kasus penganiayaan, Indra Ontomi menyerang markas Polres OKI, Minggu (28/6) dini hari. Pelaku menabrakkan mobilnya ke pintu pagar sebelah barat polres hingga roboh. Dia keluar mobil membawa senjata tajam berupa pipa suling beras mengarah ke pos penjagaan.
Pelaku berteriak dengan kata-kata 'mano polisi mano polisi'. Hal itu membuat lima petugas yang sedang berjaga, yakni Aipda M Nur, Brigadir Ferry, Aipda Meiza Edward, Ipda Afifil, dan Ipda Jendri Simanjuntak, kaget.
Aipda M Nur pun mendekat untuk menghalang pelaku. Namun, pelaku menyerang korban sehingga terjadilah perkelahian keduanya. Korban mengalami luka tusuk di tangannya.Rekan korban berusaha mengamankan pelaku. Mereka memintanya membuang senjata itu, namun negosiasi gagal karena pelaku kembali menyerang.
Tak ingin membahayakan, petugas melepaskan tembakan peringatan. Lagi-lagi, pelaku memberikan perlawanan dengan mengayunkan senjata yang dipegangnya.
Polisi akhirnya menembak kaki pelaku hingga tersungkur. Dia dilarikan ke RSUD Kayuagung dan tewas beberapa jam kemudian dalam perawatan. Jenazah telah diserahkan ke pihak keluarga di kampungnya di Desa Mangunjaya, Kecamatan Sirah Pulau Padang, OKI.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, ada dua motif pelaku hingga nekat menikam korban sampai 32 kali. Apa itu?
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.
Baca SelengkapnyaDi hari pertambahan usia ia justru mendapatkan kado terindah atas keberhasilan anaknya yang menjadi seorang polisi.
Baca SelengkapnyaKasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.
Baca SelengkapnyaSetelah ditetapkan tersangka, Bripka ED, polisi pengemudi Alphard yang ancam warga ditahan di sel khusus.
Baca SelengkapnyaMenurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca Selengkapnya