Sekaten Solo, Gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari Mulai Ditabuh

Merdeka.com - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, menandai perayaan Sekaten sebagai rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, hari ini Selasa (13/11), dengan menabuh sepasang gamelan pusaka, Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari. Dua gamelan yang sering disebut sekati atau sekaten tersebut dibunyikan secara bergantian dari halaman Masjid Agung Keraton seusai salat Zuhur.
Sebelum ditabuh, puluhan abdi dalem membawa sepasang gamelan tersebut dari tempat penyimpan Langen Katong ke halaman Masjid Agung, yang berjarak sekitar 500 meter. Seperangkat gamelan Kiai Guntur Sari kemudian diletakkan di bangsal selatan bernama Pradonggo, sedangkan Kiai Guntur Madu bangsal utara atau disebut bangsal Pragonggo.
"Ditabuhnya dua gamelan ini sebagai pertanda puncak perayaan Sekaten dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW atau Grebeg Maulud. Sebelum ditabuh dilakukan upacara pembukaan dan doa bersama," ujar Pengageng Parental Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo, (KGPH) Dipokusumo.
Usai salat Zuhur, para penabuh gemalan mengikuti prosesi pembacaan ayat suci Alquran yang dipimpin oleh ulama keraton. Salah satu kerabat yang diutus raja, kemudian membacakan sejarah singkat sekaten atau Maulid Nabi Muhammad SAW.
Setelah prosesi itu selesai, para penabuh gamelan menuju kedua bangsal. Sekitar pukul 14.00 WIB, prosesi tabuh gamelan pun dimulai. Kiai Guntur Madu mendapatkan giliran pertama ditabuh, kemudian dilanjutkan gemelan Kiai Guntur Sari.
Di saat bersamaan, ratusan warga saling berebut janur yang terpasang menghiasi bangsal itu. Saat itu juga puluhan warga secara bersamaan mengunyah sirih (nginang) yang telah mereka bawa. Sebagian warga mempercayai dengan mengunyah sirih, bisa bikin awet muda.
"Ini tadi nginang biar awet muda. Tadi juga dapat janur nanti saya bawa pulang untuk ditanam di sawah biar subur," kata Sundari (47), warga Grobogan, Purwodadi.
Gusti Dipo, sapaan akrab KGPH Dipokusumo menjelaskan, prosesi tabuh gamelan sekaten diawali beberapa persiapan. Di antaranya jamasan gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari. Kedua gamelan akan ditabuh hingga Rabu pekan depan. Selama itu, kedua gamelan bakal selalu ditabuh, dari setelah salat Zuhur hingga Magrib tiba. Puncak perayaan Sekaten akan ditandai dengan diaraknya gunungan atau Grebeg Mulud, Senin pekan depan di halaman masjid.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Ekspresi Salting Gibran Dipanggil 'Kiyowo' oleh Santriwati, Mukanya Memerah Menahan Tawa
Gibran salah tingkah dipanggil santriwati dengan sebutan Kiyowo.
Baca Selengkapnya


Punggung Ajudan Ganteng Mendadak jadi 'Meja' Pensiunan Jenderal Kopassus, ini Potretnya
Berikut momen punggung ajudan ganteng mendadak menjadi 'meja' oleh pensiunan Jenderal Kopassus.
Baca Selengkapnya


Jenis Kucing Persia jadi Hewan Peliharaan paling Menggemaskan, Kenali Ciri Khas Fisiknya
Kucing persia biasanya memiliki wajah bulat dan juga hidung pesek yang membuat mereka menggemaskan.
Baca Selengkapnya


Ternyata Satuan Khusus dari Pasukan Elite 3 Matra TNI & Polri Tergabung di Badan ini, Tugas Operasinya Tak Sembarangan
Tak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca Selengkapnya


Kampanye sambil Bagi-Bagi Susu, Gibran Dikenalkan Airin ke Warga Tangerang
Gibran Rakabuming Raka memanfaatkan waktu cuti kampanye sebagai Wali Kota Solo untuk blusukan ke Kota Tangerang.
Baca Selengkapnya

Mengenal Sejarah Jamu Jawa, Obat Tradisional Warisan Leluhur yang Kini Hampir Punah
Pemanfaatan jamu sebagai obat tradisional sudah dilakukan sejak era Kerajaan Mataram Kuno
Baca Selengkapnya

Kisah Gunung Wayang di Garut, Bentuknya Mirip Bongkahan Besar dan Kerap Terdengar Suara Gamelan
Konon di malam Selasa dan malam Jumat kerap terdengar sayup-sayup suara gamelan Sunda pengiring wayang golek.
Baca Selengkapnya

Mengenal Tari Gandrung, Hiburan Rakyat saat Acara Hajatan di Banyuwangi
Kesenian tradisional yang satu ini telah menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi sekaligus hiburan masyarakat ketika acara hajatan.
Baca Selengkapnya

Kumpulan Peribahasa Minangkabau dan Artinya, Penuh Pesan Bijak dan Motivasi Hidup
Simak kumpulan peribahasa Minangkabau dan artinya berikut ini. Berisi pesan bijak dan motivasi hidup.
Baca Selengkapnya

Mengenal Bangsi Alas, Alat Musik Tradisional Aceh Tenggara yang Terbuat dari Bambu
Provinsi Aceh memiliki ragam jenis alat musik tradisional, salah satunya Bangsi Alas yang tumbuh dan berkembang di Lembah Alas, Aceh Tenggara.
Baca Selengkapnya

Desa Linggawangi Tasikmalaya Punya Tradisi Perjodohan Unik, Pria dan Wanita Saling Menggoda di Sawah
Para pria atau jejaka setempat menggoda wanita yang membantu panen di sawah dengan berpantun.
Baca Selengkapnya

Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Sejarah Rumah Rungko Peninggalan Suku Kluet Aceh
Rumah Rungko menjadi salah satu warisan budaya tak benda di Tanah Aceh.
Baca Selengkapnya