Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sebelum Jadi Miliarder karena Kilang Minyak, Warga Tuban Jadi Penerima Bansos

Sebelum Jadi Miliarder karena Kilang Minyak, Warga Tuban Jadi Penerima Bansos Dapat Ganti Rugi Lahan Kilang Minyak, Warga Desa di Tuban Borong Mobil Baru. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebelum menjadi miliarder, kehidupan kontras terjadi pada warga Jenu, Tuban, Jawa Timur. Ratusan warga terdampak, rupanya tercatat sebagai warga miskin penerima bantuan sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial.

Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur kini menjadi sorotan masyarakat luas. Pasalnya, ratusan masyarakat mendadak menjadi miliarder setelah menjual tanah kepada PT Pertamina.

Tanah tersebut dijual untuk pembangunan kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) yang bekerja sama dengan perusahaan Rusia, Rosneft. Dari menjual tanah itu, rata-rata masyarakat setempat mendapatkan uang ratusan juta hingga tertinggi Rp 28 miliar.

Sebelum semua itu terjadi, rupanya masih ada ratusan warga miskin yang menerima bantuan setiap bulan dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial (Kemensos).

"Di Desa Sumurgeneng ini ada 288 keluarga penerima manfaat (KPM) BPNT," kata Imron petugas pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jenu, Kabupaten Tuban, Kamis, (18/2).

Ia menyebut, bantuan itu juga menyasar masyarakat yang telah mendapatkan uang miliaran dari menjual tanah untuk proyek kilang minyak. Mendapati hal tersebut, otomatis mereka akan dicoret sebagai penerimaan program pemerintah pusat tersebut karena sudah menjadi miliarder.

"Ya ada, kemarin yang dapat M-M an (miliaran) juga mendapat bantuan, dan akan di ganti," tegasnya.

Berapa jumlah penerima yang akan diganti belum diketahui. Sebab, saat ini tim telah turun kelapangan untuk memverifikasi ulang di Desa Sumurgeneng.

"Kemarin sudah ke sana dan saat ini masih verifikasi," jelas Imron.

Diketahui, di Desa Sumurgeneng ini ada sekitar 280 warga atau pemilik lahan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak. Semua warga telah setuju lahannya di jual untuk pembangunan proyek Nasional tersebut.

Harga ganti rugi lahan milik warga dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp 600.000 per meter persegi.

"Paling banyak sekitar Rp 28 miliar, itu orang Surabaya yang sudah lama memiliki lahan di sini," jelas Kades Sumurgeneng.

Lebih lanjut, proyek pembangunan kilang minyak yang berada di Kecamatan Jenu itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun. Proyek ini menempati area seluas kurang lebih 900 hektar.

Dari luas lahan tersebut, jumlah lahan warga terdampak untuk proyek kilang minyak ini ada 529 bidang berada di tiga desa di Kecamatan Jenu, Tuban. Tiga Desa itu adalah Wadung, Kaliuntu, dan Sumurgeneng.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu

Ganjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu

Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.

Baca Selengkapnya
Ungkit Bagi-Bagi Bansos, JK Duga Ada Pengkondisian Suara Rakyat untuk Pemilu 2024

Ungkit Bagi-Bagi Bansos, JK Duga Ada Pengkondisian Suara Rakyat untuk Pemilu 2024

Jusuf Kalla atau JK menduga ada pengkondisian suara rakyat bila melihat hasil pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sebut Tuban Negeri yang Rindang, Ini Sosok Tome Pires Mata-mata Portugis untuk Cari Peluang Ekonomi di Nusantara

Sebut Tuban Negeri yang Rindang, Ini Sosok Tome Pires Mata-mata Portugis untuk Cari Peluang Ekonomi di Nusantara

Pada tahun 1950-an, ia mencatat barang-barang yang dijual di Pelabuhan Tuban

Baca Selengkapnya
Wapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat

Wapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat

Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Anies Kritik Bansos Lagi: Saya Yakin Penerima Makin Hati-Hati Beri Dukungan, Pilih Pakai Hati Nurani

Anies Kritik Bansos Lagi: Saya Yakin Penerima Makin Hati-Hati Beri Dukungan, Pilih Pakai Hati Nurani

Anies menyebut kenaikan anggaran bantuan sosial (bansos) harusnya tujuannya untuk kepentingan si penerima, bukan kepentingan si pemberi.

Baca Selengkapnya
Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya

Baca Selengkapnya
Warga Minta Bantuan Modal Usaha, Ganjar: Enggak Boleh, Nanti Dimarahi Bawaslu

Warga Minta Bantuan Modal Usaha, Ganjar: Enggak Boleh, Nanti Dimarahi Bawaslu

Ganjar mengatakan, saat ini ia hanya bisa membantu dengan program

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya