SBY: Kota Tak Perlu Lockdown Jika Rakyat Karantina Diri Sendiri
Merdeka.com - Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai, tak perlu ada karantina wilayah atau lockdown jika masyarakat patuh melakukan karantina diri demi mencegah virus corona. Dia mengajak masyarakat untuk mengikuti instruksi pemerintah supaya membatasi kegiatan dan tidak pergi ke luar rumah alias social distancing.
"Kalau masing-masing lakukan 'lockdown' atau mengkarantina diri sendiri, tak perlu dilakukan 'lockdown' di kota-kota. Penyebaran Covid-19 bisa kita batasi," ujar SBY dilihat dari akun Twitter resminya, Senin (23/3).
SBY menilai, lockdown dapat dilakukan jika memang terpaksa. Kata dia, seperti di negara lain menerapkan lockdown secara terpaksa untuk menyelamatkan jiwa penduduk.
Dia mengajak masyarakat menerapkan social distancing, tak perlu melakukan pertemuan yang menghadirkan banyak orang dan menjaga jarak antar orang sekitar 1,5 sampai 2 meter.
"Ini keadaan darurat. Jangan dianggap mengada-ada," tegasnya.
"Disiplin, kesadaran diri & kepatuhan masyarakat akan selamatkan kita semua. Mari kita bantu pemerintah. Kalau ada rekomendasi sampaikan baik-baik. Saya yakin pemerintah akan perhatikan saran-saran rakyatnya," lanjut SBY.
SBY mendukung langkah pemerintah Joko Widodo yang semakin sigap dan membangun kerjasama baik untuk menangani Covid-19. Dia juga menilai pemerintah daerah sudah terlihat memberikan langkah nyata dan serius yang tinggi.
"Dalam perangi virus korona, saat ini pemerintah tunjukkan kesigapan, kecepatan & kerjasama yang makin baik. Pemerintah daerah juga lakukan langkah nyata & keseriusan yang tinggi. Rakyat makin tenang," kata Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
SBY juga memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo dan jajarannya untuk menghadapi virus corona. Dia mengingatkan bahwa perjuangan menghadapi corona masih panjang.
"Selamat bertugas Pak Jokowi & pemerintah. Tugas pemerintah berat namun mulia. Perjuangan masih panjang. Badai belum berlalu. Kalau kita bersatu, Indonesia akan selamat & sukses," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada Rabu, 14 Februari kemarin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaPKB setuju usulan PKS itu karena setelah RUU DKJ ditetapkan menjadi undang-undang, maka Jakarta bakal berganti status.
Baca SelengkapnyaPemberian penghargaan dijadwalkan dilakukan dalam peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-28 yang akan digelar di Kota Surabaya pada Kamis besok.
Baca Selengkapnya