Satgas Covid-19 Minta Warga Pantau dan Lapor Jika Ada Kecurangan Karantina
Merdeka.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk memantau dan melaporkan apabila ada kecurangan terkait karantina. Dia memastikan pemerintah akan menindak tegas oknum yang terbukti melakukan kecurangan dan membahayakan keselamatan bersama.
"Diharapkan masyarakat dan media dapat terus memantau pelaksanaan karantina ini dan dapat melaporkan segala bentuk kecurangan dan kekurangan yang terjadi," kata Wiku dikutip dari siaran persnya, Sabtu (5/2).
Dia menegaskan bahwa kebijakan karantina dan isolasi bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) untuk menjamin keamanan seluruh masyarakat Indonesia. Wiku menyampaikan pemerintah terus mendengarkan aduan masyarakat dan melakukan monitoring dan evaluasi atas setiap tahap pelaksanaannya.
Wiku mengatakan karantina sendiri merupakan kebijakan kompleks dengan alur yang cukup panjang. Kebijakan ini melibatkan berbagai instansi serta kementerian/lembaga terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Sejak awal kedatangan PPLN yang akan masuk Indonesia, ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum dapat diserahkan kepada tanggung jawab Satgas. Mulai dari, otoritas bandara di bawah Kementerian Perhubungan yang memastikan keamanan penerbangan.
Kemudian dari sisi administrasi, ada pula pihak Imigrasi dan Bea Cukai. Sementara dalam hal pelaksanaan karantina, ada pihak TNI yang memastikan karantina berjalan baik dari awal hingga akhir, pihak POLRI, Kementerian Kesehatan, laboratorium, hingga PHRI, dan pihak transportasi.
"Dengan kondisi yang demikian, tidak dapat dipungkiri terdapat beberapa celah kecurangan yang saat ini telah diidentifikasi dan ditindaklanjuti," jelas Wiku
Namun, dia menegaskan bahwa kebijakan ini dibuat semata-mata untuk melindungi keselamatan bersama. Untuk itu, sangat diharapkan seluruh pihak baik petugas karantina maupun pelaku perjalanan, untuk disiplin menjalankan kebijakan karantina.
"Serta segera melaporkan celah kecurangan yang ada, bukan justru memanfaatkan celah kecurangan ini untuk kepentingan pribadi," tutur Wiku.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca Selengkapnya