Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satgas Covid-19: Indonesia Mampu Lewati Masa Puncak Varian Omicron

Satgas Covid-19: Indonesia Mampu Lewati Masa Puncak Varian Omicron Covid-19 varian Omicron. ©AFP

Merdeka.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengklaim Indonesia telah berhasil melalui puncak gelombang Omicron. Keberhasilan ini membuat pemerintah melakukan relaksasi aktivitas masyarakat secara bertahap.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan setelah Indonesia berhasil melewati puncak Omicron, tongkat estafet pengendalian kasus Covid-19 berpindah kepada masyarakat.

"Penting saya ingatkan kepada masyarakat, selepas keberhasilan ini tongkat estafet pengendalian kasus sudah akan lebih banyak berpindah pada setiap individu dan kelompok," ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3).

Menurut Wiku, pada masa adaptasi dengan kehidupan normal, pemerintah akan menyesuaikan sejumlah kebijakan. Salah satunya, kebijakan dalam penanganan kasus Covid-19.

"Jika di masa genting dianggap perlu pengendalian segera dengan kebijakan berlapis yang ditetapkan pemerintah, di masa adaptasi ini kebijakan-kebijakan tersebut mulai disesuaikan kembali," jelasnya.

Meski sejumlah kebijakan akan disesuaikan bukan berarti seluruh langkah pengendalian kasus Covid-19 ditiadakan. Wiku mengisyaratkan kebijakan pengendalian kasus Covid-19 nantinya akan diserahkan kepada masing-masing orang atau kelompok, seperti perkantoran, sekolah, mal, restoran, dan lain sebagainya.

"Hal ini bukan berarti seluruh langkah pengendalian tersebut tidak diterapkan lagi. Namun sudah dirasa mampu untuk dikembalikan kepada tanggung jawab baik masing-masing orang maupun kelompok," ucapnya.

Mantan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini menegaskan penurunan kasus tidak bisa dimaknai virus Covid-19 telah hilang dari Indonesia. Covid-19 akan tetap ada dan hidup berdampingan dengan masyarakat.

Karena itu, dia mengingatkan masyarakat untuk bertanggung jawab melindungi diri sendiri dan orang lain, termasuk kelompok rentan. Upaya melindungi diri sangat mudah dan sederhana yaitu disiplin menerapkan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Sudah selayaknya protokol kesehatan menjadi bagian tak terpisahkan dari produktivitas kita di masa adaptasi ini. Di sisi lain, pemerintah juga tetap mengupayakan strategi perlindungan optimal bagi seluruh masyarakat melalui vaksinasi," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, keberhasilan Indonesia melewati puncak Omicron ditunjukkan dengan terjadinya penurunan kasus positif Covid-19 mingguan. Dalam tiga pekan terakhir, kasus positif mingguan turun sebesar 64 persen.

Penurunan juga terjadi pada kasus kematian dan kasus aktif Covid-19. Wiku menyebut, kini kasus kematian akibat Covid-19 menurun hingga 10 persen dari puncak Omicron. Sementara kasus aktif berkurang menjadi 340.000 atau 5,82 persen dari data pekan lalu mencapai 470.000.

"Turunnya kasus aktif didukung pula dengan bertambahnya orang sembuh. Di minggu ini, terdapat 270.000 orang sembuh yang meningkatkan persentase kesembuhan hingga mencapai 91,6 persen. Sementara di minggu lalu, persentase kesembuhan hanya 89,11 persen," jelasnya.

Penurunan kasus aktif dan meningkatnya kesembuhan berdampak pada berkurangnya keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19. Pada 6 Maret 2022, BOR rumah sakit hampir mencapai 30 persen. Sementara per 13 Maret 2022 hanya sekitar 20 persen.

Menurut Wiku, keberhasilan Indonesia melewati puncak Omicron berkat kerja keras masyarakat dan pemerintah. Masyarakat telah tertib menerapkan kebijakan pengendalian yang telah dirumuskan oleh pemerintah.

Sementara pemerintah, baik pusat maupun daerah tanpa lelah mengupayakan pengendalian kasus melalui kebijakan berlapis.

"Kita telah bersama-sama mengupayakan kebijakan perjalanan luar negeri, dalam negeri, pengendalian pada fasilitas publik sehingga pengendalian pada tingkat terkecil yaitu PPKM mikro," kata dia.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia
Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia

Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya