Santriwati di Malang Ubah Styrofoam jadi Paving Ramah Lingkungan
Merdeka.com - Dua santriwati Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang Yunita Fawziah dan Fatimah Az-Zahra menyulap styrofoam menjadi paving yang ramah lingkungan.
Atas hasil karyanya itu, kedua santriwati jurusan Scienpreneur tersebut menyabet medali emas di bidang engineering dalam gelaran International Science Technology and Engineering Conference (ISTEC) 2019 yang dilangsungkan di Bandung pertengahan Januari 2020.
"Berangkat dari keresahan kami pada limbah yang mencemari lingkungan, kami melakukan penelitian terkait pengolahan limbah styrofoam tersebut menjadi sesuatu yang yang lebih bermanfaat," kata Fatimah Az Zahra di Malang, Jumat (24/1).
Selain itu, katanya, kebutuhan masyarakat akan bahan bangunan untuk infrastruktur yang semakin lama semakin meningkat, bahkan perencanaan pembangunan yang dibangun secara besar-besaran menjadikan hilangnya daerah tangkapan air secara signifikan.
Kedua santriwati kelas XI (SMA kelas 2) itu berpendapat styrofoam adalah zat non-biodegradable yang dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan, terutama saat styrofoam memecah menjadi potongan-potongan kecil dan tidak dapat diurai selama seratus tahun.
Bekerja sama dengan dosen Teknik Sipil Universitas Brawijaya (UB) Malang Dr Eva Arifi, kedua santriwati Tazkia itu melakukan penelitian dengan kurun waktu 3 bulan.
Mereka membuat blok paving beton berpori dengan menggunakan styrofoam sebagai salah satu bahan campuran. Gagasan tersebut menjadikan santri Tazkia IIBS menunjukkan bakatnya dalam bidang scienpreneur.
Hasil penelitian yang mereka lakukan menunjukkan potensi besar untuk menjadi agregat alternatif yang dapat digunakan dalam trotoar beton berpori. Selain itu, blok paving ini dapat membantu dan mempertahankan penyimpanan air ke dalam tanah.
"Pada zaman sekarang inovasi-inovasi sangat diperlukan guna memperluas daerah serap air yang ditutupi oleh paving. Secara teknis nantinya air akan berjalan melalui pori-pori paving dan jatuh ke dalam tanah. Upaya ini sekaligus untuk mengurangi jumlah limbah styrofoam dengan cara mendaur ulang," paparnya.
Kedua santriwati tersebut harus berjuang untuk mengalahkan ratusan tim dari berbagai negara di belahan bumi ini. Ada 160 tim dari 14 negara yang bersaing di ajang ISTEC 2019. Yunita dan Fatimah mampu menyingkirkan kompetitornya dan meraih medali emas di bidang engineering.
Pembimbing lomba tersebut, Ustadz Maulidan Asrofil Anam menerangkan sebelumnya ada seleksi yang dilewati oleh kedua santri kelas XI itu. Setelah melewati babak penyeleksian, kedua santri ini berhasil lolos dari total 350 peserta.
Setelah itu, tim Tazkia IIBS lolos bersama 160 tim dari berbagai negara. Selanjutnya, hasil karya mereka ditampilkan di final pada ajang ISTEC 2019.
"Ini merupakan salah satu cara Tazkia IIBS untuk menjadikan santri terus menyebarkan inspirasi. Kami berharap, dengan prestasi yang diraih ini menjadikan santri Tazkia lainnya semakin termotivasi untuk berprestasi di ranah internasional," ucapnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaInovasi BUMN Semen Atasi Krisis Lingkungan, Olah Sampah Jadi Wayang dan Paving Block
Selama periode Januari-September 2023, Baruwani telah berkontribusi mengolah sedikitnya 700 ton sampah organik menjadi kompos dengan penurunan gas metana.
Baca SelengkapnyaSyahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang
Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hadi Tjahjanto: Inisiatif Masyarakat Kunci Suksesnya Konsolidasi Tanah Pertanian di Lombok Barat
Masyarakat berinisiatif mengajukan penataan lahan pertaniannya agar jalan usaha tani dapat dibangun.
Baca SelengkapnyaMuncul Spanduk Dukungan untuk Kekasih Tamara Tyasmara saat Rekonstruksi: Kamu Telah Difitnah
Tampak ada dua spanduk berwana merah lengkap dengan foto YA sekaligus ucapan dukungan terhadapnya.
Baca SelengkapnyaTerapkan Green Environment, Yuk Simak Aneka Fasilitas Ramah Lingkungan di KEK Sanur
The Sanur sebagai KEK Khusus pertama di Indonesia menghadirkan kawasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMulai Ramadan 2024, Garuda Indonesia Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan dalam Layanan Penerbangan
Dengan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai melalui penggunaan kemasan ramah lingkungan ini, diharapkan dapat menurunkan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaTak Hanya Madunya, Sarang Madu Juga Banyak Memiliki Khasiat Untuk Tubuh
Setiap sel sarang lebah juga mengandung madu murni yang belum mengalami campur tangan manusia saat proses pengambilan dan pengolahan.
Baca SelengkapnyaSerunya Berkunjung ke Kampung Flora di Kota Semarang, Dulunya Tempat Pembuangan Sampah Liar
Berkat kekompakan warga, mereka berhasil menyulap area kumuh itu menjadi kawasan wisata
Baca Selengkapnya