Santri ponpes di Karanganyar ditemukan tewas gantung diri
Merdeka.com - Sarip Jamaludin (24), seorang santri Ponpes Darul Mustofa Desa Salam Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Jumat (4/8) sore ditemukan tewas gantung diri. Jenazah santri asal Desa Sepat, Sumberjaya, Majalengka tersebut ditemukan tergantung di ruang jemuran oleh dua santri lainnya, Ahmad Arifin dan Adi Multi.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian menyebutkan, peristiwa terjadi pukul 16.00 WIB. Saat ditemukan korban dalam dalam keadaan tergantung pada rangka atap rumah tempat jemuran pakaian.
"Usai ditemukan, kemudian saksi bersama santri lainnya melakukan pertolongan dengan cara memotong tali nilon warna kuning dengan menggunakan gunting pemotong rumput. Kemudian menurunkan korban dan membawa ke gazebo sebelah tempat jemuran," ujar Kapolsek Karangpandan AKP Ibariyadi.
Saksi, kata Kapolsek, selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Karangpandan. Dirinya bersama sejumlah anggota, Kepala Puskesmas Karangpandan dan team Inafis Polres Karanganyar mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
"Hasil pemeriksaan dr Ibnu Rodwan, korban meninggal dunia kurang lebih 4-5 jam dari pemeriksaan. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, pada leher ditemukan tanda melingkar bekas tali, alat kemaluan keluar air mani, korban meninggal dunia karena tersumbat pernapasan," urainya.
Sedangkan dari hasil wawancara saksi santri dan pengasuh ponpes menerangkan, korban merupakan santri baru. Sarip kurang lebih baru satu bulan bergabung di Ponpes Darul Mustofa.
"Menurut saksi, sehari-hari korban kelihatan aneh, tidak lazim. Katanya ia pernah azan, iqomah dan salat sendiri di ruang imam masjid," katanya.
Selain memeriksa saksi-saksi, Kapolsek mengaku telah menghubungi keluarga korban di Majalengka. Pihak keluarga, lanjut Kapolsek, bisa menerima musibah tersebut serta menolak untuk dilakukan autopsi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
serangkaian pemeriksaan yang dilakukan terhadap pelaku, saksi dan ahli, E merupakan pelaku tunggal melakukan perbuatan itu.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Baca SelengkapnyaPesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, pihak ponpes membantah korban tewas karena dianiaya
Baca SelengkapnyaPihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaHP kemudian membawa korban ke sungai di Desa Tanah Merah yang berdekatan dengan pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaKeluarga yakin Santri AH tewas dianiaya. Sementara pengakuan pesantren korban tewas tersentrum.
Baca Selengkapnya