Said Aqil: Saracen ini berbahaya saat Pilkada & berpotensi terorisme
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyebut sindikat 'hoax' atau penyebar berita bohong, Saracen berpotensi terorisme. Polisi membongkar sindikat Saracen, di antaranya menangkap tersangka berinisial MFT (43), yang ditangkap di Koja, Jakarta Utara, pada 21 Juli, JAS (32) yang ditangkap di Pekanbaru, Riau, pada 7 Agustus, serta SRN (32) yang ditangkap di Cianjur, Jawa Barat, pada 5 Agustus.
"Belum teroris. Tapi berpotensi terorisme," ujar Said Aqil kepada wartawan dalam kesempatan di Surabaya, Sabtu (26/8). Seperti dilansir Antara.
"Kalau orang sudah mau bikin gaduh, bikin kita konflik, perang saudara, membuat orang saling menghalalkan darah, itu sudah teror," tambah dia.
Said menduga ada kepentingan politik yang mendanai sindikat Saracen. "Sindikat ini menjadi berbahaya pada saat proses Pemilihan Kepala Daerah dan berpotensi memecah belah persatuan bangsa," katanya.
Polisi mengungkap sindikat Saracen telah menjalankan bisnis ujaran kebencian melalui berbagai akun media sosial dan laman di dunia maya sejak November 2015, diduga termasuk di dalamnya menyebar hoaks pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta.
Para anggota Saracen disebut mahir membuat akun palsu, anonim, semianonim, hingga riil, serta bisa memulihkan akun-akun yang sudah diblokir, dengan cara kerja yang terorganisasi.
Mereka menawarkan jasa seharga Rp 75 juta hingga Rp 100 juta dengan mengajukan semacam proposal 'paket menyebarkan berita bohong dan provokatif' ke sejumlah organisasi kemasyarakatan.
Penelusuran digital forensik yang dilakukan polisi menemukan kurang lebih 800 ribu akun dan laman yang terkait dalam sindikat grup Saracen.
Said juga mendesak polisi agar dapat mengungkap sindikat Saracen hingga ke aktor intelektualnya. "Saya minta polisi mengungkap aktor politik yang mendanainya," ucapnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata Sudirman, situasi saat ini lebih kompleks ketimbang pada masa lalu.
Baca SelengkapnyaSudirman mengaku teringat dengan suasana politik di 1998.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat merenggang karena perbedaan pilihan politik pada Pemilu 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Saldi, pembagian bansos tersebut nantinya dapat menjadi celah hukum untuk dapat memenangkan salah satu pasangan calon di Pilkada Serentak.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak imin, banyak masalah yang menjadi kendala terlaksananya reformasi salah satunya birokrasi yaitu kesungguhan politik juga kemauan kepemimpinan.
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaSindiran adalah bentuk komunikasi yang menyiratkan kritik, kecaman, atau ejekan secara halus atau tidak langsung menuju seseorang atau suatu situasi.
Baca Selengkapnya