Rumah roboh diterpa badai, satu keluarga di Sumbar tak punya uang untuk perbaiki
Merdeka.com - Satu keluarga di Kampung Batu Panyawik, Nagari Lagan Hilir Punggasan, Kecamatan Linggosari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terpaksa menumpang di rumah tetangga, setelah rumah yang ditempatinya ambruk diterpa badai, Selasa (26/12/2017) lalu.
Keluarga ini merupakan pasangan dari Dodo (43) dengan Idas (37), dan tiga orang anaknya yang masih duduk di bangku SD, SMP dan SMA di daerah itu. Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena Dodo dan istri terkendala biaya untuk memperbaikinya.
"Pekerjaan saya hanya jadi buruh tani, jadi sesudah rumah kami dilanda musibah, kami belum punya biaya untuk membangunnya lagi," ucap Dodo pada Merdeka.com, Rabu (4/1).
Dodo menyebut, rumah tersebut roboh karena sudah lama tidak direhab. Dikatakan dia, sudah hampir 10 tahun tidak pernah direhab, rumah tidak lagi memiliki bangunan yang kuat karena hanya terbangun tiang-tiang kayu yang sudah lapuk puluhan tahun.
"Seharusnya kalau kami punya biaya, 10 tahun lalu sudah harus direhab. Tetapi, kondisi ini terpaksa kami biarkan karena tidak ada biaya," sebutnya.
Dodo dan istri saat ini, sudah memindahkan barang-barang dari rumah tersebut. Namun, di samping itu mereka harus memutar otak di mana akan tinggal setelah kondisi rumah tersebut tidak bisa lagi ditempati.
"Selasa (26/12/2017) lalu itu, sekitar pukul 18:00 WIB menjelang maghrib, badai datang. Kami terkejut karena semuanya goyang-goyang dan roboh. Hingga kami diberi tumpangan sementara di rumah tetangga," terangnya.
Wali Nagari atau Kepala Desa Adat Lagan Hilir Punggasan, Arpen menanggapi, kondisi rumah yang rusak sudah dilaporkan kepada pihak kecamatan setempat. Pihaknya, akan segera mencarikan solusi untuk bisa membantu perbaikan rumah Dodo secepatnya.
"Kita sudah menyiapkan proposal bersama Camat untuk diajukan ke Pemkab. Mudah-mudahan ini secepatnya bisa teratasi," jelasnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.
Baca SelengkapnyaRumah kosong ditinggal pemilik pulang kampung kerap menjadi sasaran pencurian dan kebakaran.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaTNI telah memperbaiki total sebanyak 44 rumah yang terkena dampak ledakan Gudang Amunisi Daerah Desa Ciangsana, Bogor.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca Selengkapnya