Siswa di Tasikmalaya Belajar dalam Gubuk karena Ruang Kelas Rusak, TNI Turun Tangan
Merdeka.com - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya Rahayu Jamiat mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mendata dan mengecek kondisi ruang kelas pada sekolah-sekolah di daerah itu. Temuan sementara, lebih dari 300 ruang kelas yang mengalami kerusakan.
Rahayu menyebut bahwa jumlah kelas yang mengalami kerusakan sudah diperkirakan cukup banyak. Kondisi ini disebabkan hampir dua tahun kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak efektif akibat pandemi, sehingga tidak ada pemeliharaan.
"Secara keseluruhan, sementara ruang kelas di Kabupaten Tasikmalaya yang rusak berat ada lebih dari 300 unit. Ini kami upayakan perbaikan. Kami juga minta dukungan dari semua pihak untuk perbaikan ini," sebut Rahayu kepada wartawan.
Perbaikan Libatkan TNI Bersama Warga
Ia mengatakan bahwa perbaikan sekolah dan ruang kelas yang rusak bukan hanya tanggung jawab pemerintah kabupaten. Pemerintah provinsi dan pusat juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk memperbaiki atau merehabilitasi.
Terkait kerusakan ruang kelas di SDN Sinagar, Kecamatan Cikatomas hingga mengharuskan puluhan siswa belajar di gubuk buatan guru dan warga, Rahayu mengungkapkan bahwa aparat TNI sudah diterjunkan langsung. Mereka dikerahkan untuk melakukan merehabilitasi bangunan sekolah dibantu warga sekitar.
"Ini sebagai bentuk kebersamaan. Mudah-mudahan dapat dukungan dari masyarakat agar bisa membantu, karena sekolah ini milik kita bersama," ungkapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaPara pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaKendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaPenghitungan ulang dilakukan setelah Bawaslu menjatuhkan saksi akibat kelalaian anggota KPPS membuka kotak suara sebelum jadwal pleno rekapitulasi.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaPasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.
Baca SelengkapnyaBegini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya
Baca Selengkapnya