Rismon Sianipar Endus Kejanggalan Lokasi KKN, Jokowi: Cek Saja ke Sana
Jokowi mengaku tak habis pikir, setelah ijazah dan skripsi, kegiatan KKN juga dipermasalahkan.

Ahli digital forensik Rismon Sianipar mendatangi Pengadilan Negeri Surakarta (PN Solo), Kamiss (12/6). Kedatangan sahabat dekat ahli telematika Roy Suryo untuk memberikan dukungan kepada Muhammad Taufiq yang melakukan gugatan keaslian ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi, yang sedang disidangkan saat itu.
Kepada awak media, Resmon mengatakan sangat peduli dengan kasus tersebut. Terutama terkait aktivitas Jokowi saat menempuh perkuliahan di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Dia juga mengulik program Kerja Nyata (KKN) yang dijalani Jokowi.
Rismon mengaku menemukan kejanggalan atau mendapat temuan baru soal lokasi KKN Jokowi. Dia menduga lokasi KKN di wilayah Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali tersebut fiktif.
Menurut informasi yang ia dapatkan, wilayah tempat Jokowi disebut melaksanakan KKN baru disahkan sebagai desa pada sekitar tahun 2000. Sementara Jokowi diketahui telah lulus dari UGM sekitar tahun 1985.
"Saya akan iseng-iseng mampir ke Kabupaten Boyolali, Kecamatan Wonosegoro. Tempat KKN Pak Jokowi. Saya akan melalukan investigasi ke lokasi KKN Jokowi," katanya.
Rismon menjelaskan banyak yang beredar media sosial (medsos), soal hoaks lokasi tersebut. Sehingga ia akan memanfaatkan kesempatan saat sedang berada di Solo untuk mampir ke Kecamatan Wonosegoro, Boyolali.
"Kalau di medsos dikatakan bahwa desa-desa tersebut baru berdiri tahun 2000-an. Bagaimana mungkin seseorang belum ada desanya sudah dipakai KKN," ungkap dia.
Tanggapan Jokowi
Terpisah, Jokowi mempersilakan sejumlah pihak yang mempermasalahkan lokasi kuliah kerja nyata (KKN) saat ia menempuh perkuliahan di UGM untuk mengecek langsung ke lokasi.
Jokowi bersikukuh melaksanakan program KKN bersama teman-teman kuliah UGM, di sebuah Desa terpencil, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Ya KKN dicek saja di Desa Ketoyan di Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, di cek kesana," ujar Jokowi saat ditemui wartawan di kediaman pribadi, Jalan Kutai Utara No 1, Sumber, Solo, Jumat (13/6).
Jokowi bahkan meminta awak media untuk ikut datang membuktikan lokasi KKN secara bersama sama.
"Tahunnya seinget saya 85 (1985) awal, cek aja. Wong dekat aja dari sini. Cek, bareng2 naik, Boyolali aja, bareng bareng berapa, 50 orang ke sana, gampang banget itu," kelakarnya.
Saat disinggung terkait ahli forensik digital, Rismon Hasiholan Sianipar yang menyebut lokasi tersebut fiktif, Jokowi juga mempersilakan yang bersangkutan langsung datang ke lokasi.
"Ya cek aja jangan anu aka, jangan orang itu, cek aja," ungkapnya.
Jokowi Heran Aktivitas Perkulihannya Terus Dipermasalahkan
Namun, lanjut Jokowi, peristiwa atau kegiatan KKN yang ia lakukan sudah berlangsung lama, sekitar 40 tahun. Sehingga kepala desa diperkirakan sudah meninggal. Pasalnya saat itu usianya sudah lanjut.
"Wong peristiwanya sudah 40 tahun yang lalu. Tanya ke dulu pak kepala desanya. Kalau sudah beliau, wong dulu waktu saya KKN sudah agak sepuh. Ya tanya ke putra putrinya gampang. Deket," katanya.
Jokowi mengaku tak habis pikir, setelah ijazah dan skripsi, kegiatan KKN juga dipermasalahkan.
"Nanti KKN-nya anu, ganti lagi KKL (Kuliah Kerja Lapangan)-nya di mana, study tournya ada di mana. Ampuuun ampun ampun," pungkasnya.