Ribka Tjiptaning kenyang PDIP diisukan komunis, preman & Kristen
Merdeka.com - Politikus PDIP Ribka Tjiptaning angkat bicara soal polemik pemberitaan tvOne yang menyebut kader PDIP banyak dari unsur komunis. Menurut Ribka, hal ini sudah sering terjadi jelang pemilu dan dimainkan oleh lawan politik untuk mencapai kemenangan.
"Dari dulukan gitu, PDIP dibilang partai preman, komunis, Kristen, artinya PDIP diperhitungkan," kata Ribka di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/7).
Dia menyesalkan isu ini kembali ramai diperbincangkan. Padahal unsur-unsur PKI sudah tidak ada karena sudah lama mati. "Sekarang kan dianggap PDIP mendukung orang PKI sehingga musuh angkatan darat, kalau orang cerdas berarti benar angkatan darat yang bunuh PKI, kenapa itu yang diangkat, orang PKI pada kemana? Sudah pada meninggal," kata Ribka.
Kemudian, Ribka pun bercerita asal muasal berita ini marak diperbincangkan. Yang menyulut, kata dia, ucapan Bupati Serang Taufik Nuriman.
"Kalau kita lihat Bupati Serang, Taufik Nuriman itu Kopassus, aku kan sebelumnya sama Pak JK keliling Banten, besoknya muncul di Banten Post, Banten Raya, jangan pilih Jokowi - JK karena salah satu timsesnya PKI, Ribka kan gitu," cerita RIbka yang anak tokoh dari PKI, Raden Mas Soeripto Tjondro Saputro.
"Timbul reaksi teman-teman mahasiswa, bego aja si Taufik kalau begini kan dari dulu ungkap-ungkap lagi jadi terkenal," imbuhnya.
Ribka mengaku sudah biasa dicap sebagai PKI, namun kali ini, lanjut dia, yang dibawa adalah partai koalisi pendukung Jokowi - JK. "Aku sih sudah biasa soal itu, dia lupa menyinggung Jokowi nyinggung partai koalisi lain, teman-teman mahasiswa demo ke pendopo Bupati sama lapor ke Polda Banten lalu laporan ke DPP, Mas Tjahjo lapor ke Mabes Polri. Buat yang Nasdem, Hanura, PKPI kan risih ketua umum mereka serdadu, enggak lama Fadli Zon di sosmed, revolusi mental istilah komunis," tambah dia.
Dia mengakui bahwa memang seorang anak dari PKI. Namun Ribka menegaskan, tidak ada sama sekali unsur PKI di dalam dirinya apalagi PDIP partai nasionalis pancasilais.
"Aku kader PDIP, saya ikut ranting kordes tahun 83, Jadi ketua DPR Tangerang tahun 94-96, Ketua DPD Banten 2010 masuk DPP. Diakal-akalin saja mau ditarik ke partai, teman-teman yang lain jadi risih aku sih ketawa-ketawa saja," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendorong Heru Budi untuk turun langsung ke masyarakat supaya tak tidak terlalu kaku
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaPKB dan PKS telah sepakat menghadapi pasca-Pilpres dengan bersatu untuk hadapi tantangan yang kian besar.
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta Pilpres 2024 merupakan anak sulung dari Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPDIP menyarankan pembuktian kesaksian mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal dugaan intervensi Presiden Jokowi di kasus E-KTP.
Baca Selengkapnya