RI Diminta Tegas Soal Natuna, Bedakan Antara Investasi dan Kedaulatan Negara
Merdeka.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Jimly Asshiddiqie mengatakan, Indonesia tetap harus bersikap tegas terkait ketegangan di Natuna, meskipun Indonesia dan China menjalin hubungan kerja sama dalam bidang investasi. Sebab perihal kerja sama ekonomi dan kedaulatan negara adalah dua hal yang berbeda.
Kerja sama dalam bidang investasi tentu menjadi perhatian pemerintah. Namun, dia menekankan bahwa hidup bernegara tak hanya soal investasi.
"Itu penting juga diperhatikan, tapi bernegara ini kan bukan hanya urusan investasi," ujarnya, di Jakarta, Senin (6/1).
Indonesia, lanjut dia, pun merupakan negara yang terbuka untuk menjalin kerja sama dengan semua negara. Jadi tidak menutup diri lalu hanya menjalin kerja sama dengan sejumlah negara saja. Apalagi menggantungkan diri pada satu negara.
"Dan investasi pun kita kan terbuka dari mana saja. Jadi bukan hanya menggantungkan diri dari satu sumber, dari seluruh dunia kita kan terbuka, bebas," tegas Jimly.
"Jadi jangan mengesankan kita hanya melayani kepentingan sekelompok investor dari negara tertentu. Kita harus terbuka, adil, kita bukan tertutup, tidak eksklusif melainkan inklusif dari mana saja,"
Karena itu, sikap tegas perlu ditunjukkan. Sebab jika bersikap lembek, maka Indonesia akan tidak diperlakukan sesukanya oleh negara lain. "Jadi bagaimana sikap orang tergantung sikap kita juga. kalau kita lembek, orang kan semena-mena," ungkap dia.
"Nanti dulu lah urusan kualitas persenjataan, entar dulu. Kita kan merdeka juga tanpa kualitas persenjataan, tapi kita bisa merdeka kok," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Patut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMahfud Nilai Indonesia Terjadi Kemunduran, Investasi dan Pembangunan Ekonomi Tidak Maksimal
Lanjut Mahfud, ada orang yang mau berinvestasi dengan prospek yang besar atau gede.
Baca SelengkapnyaBupati Dico Dinilai Mampu Tingkatkan Peluang Investasi di Kendal Lewat Pemberian Insentif
Upaya konsolidasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah jadi hal yang krusial guna menggenjot investasi di dalam negeri
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca Selengkapnya