Redam Konflik, Lemhanas Ajak Komunikasi dengar Keluhan Warga Papua
Merdeka.com - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Agus Widjojo mengatakan salah satu solusi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah untuk meredam konflik yang terjadi di Papua adalah dengan memahami apa yang menjadi keluhan dan keinginan masyarakat di Bumi Cenderawasih itu.
"Kita buka babak baru untuk membuka komunikasi dengan saudara kita di Papua tentang apa sebetulnya yang menjadi keluhan mereka," ujar Agus di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (5/9).
Menurut dia, diperlukan pemahaman mengenai kultur dan cara berpikir masyarakat Papua, sebagai landasan bagi Pemerintah Pusat dalam mengambil kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
Dengan adanya pemahaman tersebut, keputusan yang diambil oleh Pemerintah akan sejalan dengan harapan yang diinginkan oleh masyarakat Papua, sehingga konflik akan lebih cepat terselesaikan.
"Sehingga cara berpikir keputusan, kebijakan yang diputuskan dari pusat, dari Jakarta itu sudah sejalan dan mudah diterima, karena sudah dikomunikasikan dengan mereka, dengan tujuan bahwa hal itu bisa diterima dengan cara berpikir mereka," ucap Agus.
Selain itu, Agus mengatakan bahwa penegakan hukum juga menjadi kunci utama untuk meredam konflik di Papua agar tidak berlarut-larut. Agus menilai hal tersebut dapat menghadirkan rasa keadilan di tengah masyarakat Papua.
"Adanya penegakan hukum untuk bisa mencari siapa sebetulnya pelaku dari manapun dan menindaknya dengan pendekatan hukum," ujar Agus.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM mengingatkan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih tidak melakukan pendekatan keamanan berlebihan di Papua.
Baca SelengkapnyaTogap menegasakn, komitmen pemerintah pusat dalam mewujudkan pemilu yang aman, damai, dan demokratis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konflik adalah suatu proses sosial yang terjadi ketika ada perbedaan pandangan atau kepentingan antara dua pihak atau lebih.
Baca SelengkapnyaRibuan mahasiswa dan masyarakat secara mengarak peti jenazah Lukas Enembe menuju persemayaman.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan sampai terjebak kepentingan tertentu di balik isu konflik geopolitik
Baca Selengkapnya