Reaksi Kepsek SMAN 78 ditanya honor siswi penari Ratoh Jaroe
Merdeka.com - Kabar tak sedap muncul usai pementasan tari Ratoh Jaroe saat pembukaan Asian Games 2018 lalu. Siswa SMA se-DKI Jakarta yang ikut dalam kelompok tari asal Aceh itu mengaku belum dapat bayaran setelah sukses menampilkan tarian itu dengan baik.
Salah satu sekolah yang siswanya tergabung dalam tarian itu adalah SMA Negeri 78 Jakarta. Namun, pihak Kepala Sekolah SMAN 78 Jakarta, Rita Hastuti, tak mau lagi disinggung soal honor siswinya yang menari di Asian Games.
"Gak, gak ada tuh honor-honor, udah ya sudah jangan tanya-tanya lagi, kan udah jelas, kemarin kan saya sudah konfirmasi ke pihak yang menanyakan hal yang sama," katanya di SMAN 78,Jakarta, Jumat (21/9).
Rita mengaku, pihak sekolah juga mengeluarkan biaya selama siswi ikut latihan. Sekolah mengeluarkan biaya operasional untuk sewa bus dan makanan. Berapa nominalnya, dia enggan menjelaskan lebih rinci.
Salah seorang murid yang enggan disebut namanya mengaku diberikan uang karena sudah berpartisipasi pada tarian Ratoh Jaroe. Ditanya nominalnya, dia mengaku mendapat Rp 840.000.
"Iya ada Rp 840.000," katanya sambil malu-malu.
Dinas Pendidikan Jakarta memberikan pandangannya soal kabar tersebut.
"Kami sampaikan bahwa ada masalah komunikasi dari masalah yang terjadi. Sesungguhnya kami lihat ada miskomunikasi, kami pandang begitu," kata Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Junaidi, saat dihubungi merdeka.com.
Terpisah, Inasgoc selaku Panitia Pelaksana Asian Games 2018 memastikan telah memberikan uang operasional kepada 1.600 siswi SMA di Jakarta yang berpartisipasi dalam upacara pembukaan. Ribuan siswi berhasil mencuri perhatian masyarakat dunia kala menampilkan Tari Ratoh Jaroe asal Aceh.
Dia menjelaskan, pihaknya melakukan pembayaran melalui transfer bank ke rekening sekolah asal siswi penari. Selanjutnya, panitia juga memastikan bahwa pembayaran uang operasional telah dilakukan sebanyak tiga kali, yakni pada bulan April, Juni dan terakhir 17 September lalu. Semua bukti pembayaran kepada sekolah terdokumentasi dengan lengkap.
"Panitia sangat berterima kasih kepada para penari, guru dan orang tua mereka yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Kerja keras dan penampilan para penari tidak bisa dinilai dengan apapun, tetapi apa yang telah dilakukan akan selalu abadi di hati dan benak seluruh rakyat Indonesia juga dunia," kata Eris dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/9).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sayangnya upaya pengangkatan tenaga honorer berpotensi menimbulkan masalah.
Baca SelengkapnyaAnsar sudah diperiksa oleh penyidik terkait kasus tersebut di Mapolda Kepri, Sabtu (16/12/2023).
Baca SelengkapnyaMisalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ia melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaDebat Pilpres: Prabowo Janjikan 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat Tak Mampu
Baca SelengkapnyaBung Karno mengaku menikahi Oetari karena menghormati gurunya
Baca SelengkapnyaJokowi resmi resmi memberikan pangkat istimewa jenderal bintang 4
Baca SelengkapnyaPortugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.
Baca Selengkapnya