Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Garut Gagal Panen Akibat Banjir
Merdeka.com - Kerugian akibat banjir yang terjadi di Kabupaten Garut tidak hanya kerusakan rumah dan hilangnya harta benda warga. Kerugian pun dialami dari sektor pertanian karena ratusan hektare sawah diterjang banjir. Kerugian di sektor tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
"Di Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong, dan Cikelet memang ada ratusan hektare sawah yang ditanami padi terdampak banjir. Mayoritas sawah-sawah tersebut ada yang sudah siap panen, atau tinggal beberapa minggu bahkan hari tinggal panen," kata Kepala Dinas Pertanian Garut, Beni Yoga, Kamis (15/10).
Ia memastikan bahwa padi-padi tersebut tidak bisa diselamatkan lagi sehingga dipastikan gagal panen akibat banjir. Diperkirakan, jumlah padi yang akan dihasilkan dari lahan yang gagal panen itu mencapai 3000 ton gabah.
"Jika 1 ton ongkos produksinya sebesar Rp 80 ribu, berarti kerugian akibat banjir bandang sebesar Rp 1,8 miliar. Kita akan mengupayakan agar para petani mendapatkan bantuan. Kami sudah ajukan bantuan benih," ucapnya.
Area persawahan yang mengalami kerusakan akibat banjir tersebar di sejumlah titik. Ia pun belum bisa membahas lebih jauh terkait rehabilitasi lahan pertanian yang rusak itu.
"Kita sudah laporkan ke BPBD dan prosesnya masih berjalan," ungkapnya.
Karena gagal panennya lahan pesawahan di daerah Garut Selatan, capaian produksi beras pun menjadi kecil. "Untuk pemenuhan, akan dipasok dari wilayah utara dan tengah (Garut)," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaTerjadi Getaran saat Banjir Lahar Semeru, Durasinya Sampai 5 Jam
Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca Selengkapnya8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kampanye di Garut, Anies Bicara Pentingnya Pemekaran Daerah Otonomi Baru
Kabupaten Garut dan Bogor terjadi ketidaksetaraan dalam kapasitas fiskal dan birokrasi.
Baca Selengkapnya2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar soal PPATK Temukan Aliran Dana ke Caleg Rp7,7 Triliun dari Luar Negeri
Ganjar memutuskan irit bicara terkait adanya temuan PPATK tersebut. Kenapa?
Baca SelengkapnyaDaftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Dasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca Selengkapnya2.068 Hektare Lahan di Ibu Kota Nusantara Masih Bermasalah, Menteri AHY Belum Mau Terbitkan Sertifikat
AHY mengatakan, proses ganti rugi terhadap lahan itu jadi syarat agar tidak terjadi konflik. Dengan begitu, pihaknya baru bisa mengeluarkan sertifikat.
Baca Selengkapnya