Rapat Tak Kunjung Digelar, Anggota DPR Papua Tutup Ruang Kerja Pimpinan Dewan
Merdeka.com - Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPR Papua) menutup ruangan kerja pimpinan DPR Papua dan Sekretaris DPR Papua, Rabu (5/3). Aksi dilakukan sebagai bentuk protes karena vakumnya lembaga itu.
"Ya, hari ini kami anggota DPR Papua, berjumlah 65, kami melakukan pemalangan ruang kerja 4 pimpinan DPR, juga ruang Sekwan," ucap Neulion Katouki, anggota DPR Papua yang menjadi koordinator aksi.
Neulion mengatakan, untuk membuka spanduk yang menutup pintu ruangan, keempat pimpinan DPR Papua segera merespons dengan menggelar rapat Bamus. Lewat rapat itu semua hal yang menjadi problem dapat tersampaikan dan terselesaikan dengan baik dan cepat.
"Selama belum direspons oleh pimpinan DPR Papua. Maka palang tetap terpasang. Nanti direspons baru dibuka," tegas Neulion.
Setelah pemekaran, ungkap Neulion, mereka adalah anggota DPR Papua yang sah di mata hukum untuk melakukan tugas-tugas kedewanan hingga 2024. Pelaksanaan tugas hak dan kewajiban harus berjalan normal.
Ia pun meminta kepada Sekwan untuk mempresentasikan uraian rincian tugas mereka. Jika tidak, mereka tidak membuka spanduk yang dibentangkan pada pintu ruang kerja pimpinan dan sekretaris Dewan.
Di tempat yang sama, Elvis Tabuni selaku Ketua Komisi I DPR Papua menyebut, aksi mereka ini dilakukan karena surat dari 8 fraksi yang sudah diberikan ke Pimpinan DPR Papua tidak ada tanggapan untuk menggelar rapat Bamus.
"Wajar saja hari ini teman-teman spontan memalang ruang kerja dari 4 pimpinan DPR Papua dan ruang Sekwan," tutur Elvis
Dia mengatakan, sampai memasuki triwulan II terjadi kevakuman di DPR Papua. "Palang sudah terpasang, kita kasih 1x24 jam, untuk pimpinan membuka rapat Bamus dan kita bicara menyelesaikan masalah ini," cetus Elvis.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Fraksi Gerindra Natan Pahabol. Dia mengatakan, sesuai mekanisme Dewan, fraksi sudah menyampaikan surat untuk menggelar rapat Bamus ke Pimpinan Dewan, tetapi tidak ada respons.
"Sehingga hari ini, secara spontan teman-teman melakukan aksi palang ruang kerja pimpinan dan Sekwan," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini hanya tinggal menunggu kedatangan pimpinan KPU Papua untuk mengikuti rapat pleno.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaKPU mengakui, sejumlah provinsi di Papua belum terjadwal untuk diplenokan dalam rapat rekapitulasi hasil Pemilu 2024 tingkat nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DKPP memutuskan memberhentikan tetap Guripa Telenggen sebagai Komisioner Bawaslu Puncak karena melanggar kode etik
Baca SelengkapnyaRapat yang digelar di Kantor DPP PPP itu untuk membahas hasil rekapitulasi suara pemilu legislatif 2024.
Baca SelengkapnyaBawaslu Papua mencatat hasil pemilihan anggota legislatif untuk tingkat provinsi Papua pada Pemilu 2024 belum rampung.
Baca SelengkapnyaPolisi dan pegawai negeri di Papua Nugini mogok kerja karena gajinya dipotong.
Baca SelengkapnyaSejumlah personel keamanan gabungan disiagakan untuk menjaga ketat KPU dan DPR jelang pengumuman hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaProses pembahasan Jakarta akan menjadi wilayah aglomerasi sudah dibahas dengan melibatkan sejumlah pakar sejak April 2022
Baca Selengkapnya