Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ramai soal Gajah Mada, ini penjelasan LHKP Muhammadiyah Yogyakarta

Ramai soal Gajah Mada, ini penjelasan LHKP Muhammadiyah Yogyakarta Patung Gajah Mada di depan Mabes Polri. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Beberapa hari belakangan, netizen ramai membicarakan tentang sejarah nama Patih Majapahit Gajah Mada. Gajah Mada ramai dibicarakan karena berdasarkan buku Kasultanan Majapahit: Fakta Sejarah yang Tersembunyi menyebutkan bahwa Gajah Mada bernama asli Gaj Ahmada dan Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Islam.

Buku berjudul Kasultanan Majapahit: Fakta Sejarah yang Tersembunyi ini ditulis oleh Herman Sinung Janutama. Buku ini terbitan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta.

Wakil Ketua PDM Kota Yogyakarta Ashad Kusuma Djaya mengatakan, buku tentang Gajah Mada dan Kerajaan Majapahit tersebut merupakan buku terbitan tahun 2010. Buku tersebut muncul dari diskusi LHKP PDM Kota Yogyakarta.

"Diskusi itu memang acaranya LHKP PDM Kota Yogyakarta. Kami memfasilitasi diskusi-diskusi seperti itu. Ketika itu diskusi LHKP isinya anak-anak muda yang suka dengan isu alternatif. Dari diskusi itu kemudian anggota komunitasnya menerbitkan buku tersebut. Buku itu pun diterbitkan dari urunan para anggota komunitas. LHKP hanya dipinjam namanya saja untuk mengurus ISBN dan lain-lainnya," ucap Ashad saat ditemui baru-baru ini.

Ashad menuturkan bahwa dirinya mengenal baik Herman Sinung penulis buku itu. Ashad pun mengakui bahwa kajian tentang Majapahit adalah kerajaan Islam merupakan kajian yang menarik saat itu. Ashad pun turut terlibat beberapa kali diskusi sebelum akhirnya buku itu terbit. Bahkan, Ashad sempat ikut mengunjungi situs Trowulan yang merupakan situs peninggalan Majapahit.

"Kajiannya menarik dan metodologinya pun juga unik. Jadi sempat ke beberapa makam yang ada hubungannya dengan Majapahit. Memang ada kaitannya dan beberapa bukti dari batu nisannya," papar Ashad.

Ashad menilai bahwa yang saat ini ramai dibicarakan di media sosial tak seluruhnya benar. Ashad juga berpendapat ada beberapa hal yang diplesetkan dari postingan tersebut.

"Saya tidak kenal dengan pemosting pertama yang kemudian menjadi viral di medsos yaitu Arif Barata. Dalam kajian-kajian ketika itu memang ada nama Arif Barata. Tetapi saya kenal dia. Kalau yang di medsos saya tidak kenal," tutur Ashad.

Ashad menambahkan bahwa ada beberapa yang diplesetkan. Termasuk di antaranya muncul nama Gaj Ahmada itu. Dalam bahasa sansekerta, kata Ashad, itu salah kaprah.

"Di buku juga tidak disebutkan Gaj Ahmada tetapi Gajah Ahmada. Itu pelintiran. Orang yang memposting itu menambahi Gaj Ahmada dan seakan-akan ini menjadi hal yang baru. Padahal sejak tahun 2010 buku itu sudah terbit. Buku saat itu dicetak sebanyak 1.000 buah dan disebarkan terbatas," pungkas Ashad.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahfud Minta RUU DJK Dikawal Cegah Gubernur Jakarta Dipilih Presiden: Akal-akan Baru untuk Ikut Cawe-Cawe

Mahfud Minta RUU DJK Dikawal Cegah Gubernur Jakarta Dipilih Presiden: Akal-akan Baru untuk Ikut Cawe-Cawe

Dia meminta agar masyarakat mengawal pembahasan RUU DKJ

Baca Selengkapnya
Awal Mula Muncul Gerakan Salam 4 Jari

Awal Mula Muncul Gerakan Salam 4 Jari

Gerakan ini diinisiasi oleh Presidium Nasional Partai Hijau Indonesia, John Muhammad lewat akun media sosialnya.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Nilai Ganjar Kampanye Jalan Sendiri, Capres Lain di Atas Mobil Alphard

Sekjen PDIP Nilai Ganjar Kampanye Jalan Sendiri, Capres Lain di Atas Mobil Alphard

Hasto menyebut, jika Ganjar dapat blusukan dengan mantap dan sangat keterbukaan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hujan Mengguyur Sejak Subuh, Ini Daftar Titik Genangan di Jakarta Hingga Pukul 10

Hujan Mengguyur Sejak Subuh, Ini Daftar Titik Genangan di Jakarta Hingga Pukul 10

BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

Baca Selengkapnya
Sosok Hadi Eks Panglima TNI, Bintang Empat Kepercayaan Jokowi Pengganti Mahfud Md

Sosok Hadi Eks Panglima TNI, Bintang Empat Kepercayaan Jokowi Pengganti Mahfud Md

Profil eks Pnaglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang dikabarkan akan dilantik sebagai Menko Polhukam.

Baca Selengkapnya
Ini Bunyi Putusan MK Soal Jadwal Pilkada yang Bikin Mahfud Lantang Hentikan Langkah Jokowi

Ini Bunyi Putusan MK Soal Jadwal Pilkada yang Bikin Mahfud Lantang Hentikan Langkah Jokowi

MK berpendapat Pilkada harus dilakukan sesuai dengan jadwal.

Baca Selengkapnya
Curhat Heru Budi ke AHY:  Bebannya Berat Pak Menteri, Banjir Semata Kaki Disalahin Pj Gubernurnya

Curhat Heru Budi ke AHY: Bebannya Berat Pak Menteri, Banjir Semata Kaki Disalahin Pj Gubernurnya

Heru curhat ke AHY soal banyaknya beban selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta

Baca Selengkapnya
Disematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri

Disematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri

Masyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.

Baca Selengkapnya
Dinilai Paham Masalah Jakarta, KAHMI Jaya Dukung Heru Budi Maju Pilgub DKI

Dinilai Paham Masalah Jakarta, KAHMI Jaya Dukung Heru Budi Maju Pilgub DKI

Pj Heru Budi disebut cukup cocok memimpin Jakarta ke depan dan dia paham gimana membangun Jakarta,"

Baca Selengkapnya