Puluhan Korban Banjir Kampar Terserang Penyakit, Puskesmas Kehabisan Obat
Merdeka.com - Puluhan warga terdampak banjir di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mulai terserang penyakit dan mayoritas korbannya adalah anak-anak.
"Paling banyak yang sakit di Dusun Kampung Petas, Desa Teratak Buluh Kecamatan Siak Hulu. Ada sekitar 40 orang yang terserang sakit dan paling banyak adalah anak-anak," kata Kepala Puskesmas Siak Hulu 1, Hariyanto, Sabtu (15/12).
Ia mengatakan sejak awal pekan ini Kecamatan Siak Hulu dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Kampar dan tingginya intensitas hujan. Selain anak-anak, ada juga warga lanjut usia dan ibu-ibu yang mulai menderita penyakit akibat banjir.
"Paling banyak adalah mereka sakit gatal-gatal seperti kutu air. Terutama anak-anak karena mereka terlalu lama kontak dengan air banjir," lanjutnya.
Ia mengatakan, pihaknya fokus pada penanganan empat desa yang kini dilanda banjir di Kecamatan Siak Hulu, yakni Desa Teratak Buluh yang jumlah warga terdampak banjir hampir sekitar 1.000 kepala keluarga (KK), kemudian Desa Lubuk Siam ada sekitar 400-500 KK, dan Tanjung Balam sekitar 200 KK.
Jumlah warga yang sakit kulit semakin bertambah sampai pihak Puskesmas kehabisan obat, terutama salep gatal-gatal. Warga juga membutuhkan makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil.
"Kami sudah mendistribusikan 100 kotak biskuit makanan tambahan untuk balita dan 50 kotak makanan tambahan untuk ibu hamil, yang merupakan bantuan dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Sekarang sudah habis, yang dibutuhkan warga adalah makanan khususnya untuk balita dan ibu hamil," katanya.
Ketinggian air rata-rata mencapai satu hingga 1,5 meter, yang membuat sebagian warga khususnya para ibu dan anaknya ada yang mengungsi ke rumah kerabat. Kondisi paling parah adalah di Desa Lubuk Siam dan Tanjung Balam, karena akses jalan terputus total akibat terendam banjir.
"Karena lokasi dua desa itu tepat di tepi Sungai Kampar. Warga pada umumnya sudah terbiasa dengan banjir, tapi yang kali ini cukup besar dan menyulitkan warga. Apalagi, sejak kemarin aliran listrik juga padam," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaSetelah kabur pasien tersebut diduga diperkosa oleh seorang pria. Peristiwa itu terjadi pada Senin (11/12) malam.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca Selengkapnya