PSI Dinilai Dapat Efek Elektoral dari Isu Perda Syariah
Merdeka.com - Y-Publica merilis survei terkait Perda Agama dalam pasar politik Indonesia. Survei yang dilakukan pada November-Desember 2018 itu menyebut 51,7 persen masyarakat tidak setuju dengan Perda syariah di Indonesia.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dinilai Y-Publica menyedot perhatian publik karena gebrakan dan narasi kampanyenya terutama saat Ketua Umum PSI Grace Natalie mempersoalkan keberadaan Perda agama.
"Tentu saja, publik yang berpandangan politik sama, baik yang sekuler maupun moderat akan bersimpati kepada PSI, sehingga PSI mendapat efek elektoral cukup signifikan," ungkap Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/12).
Rudi membandingkan dengan Partai Berkarya besutan Tommy Soeharto yang juga mendapatkan perhatian dari publik dan diketahui juga sikap politiknya.
"Terlepas dari setuju dan tidaknya dengan narasi Berkarya untuk menghidupkan gagasan 'rindu Orde Baru'," ungkap Rudi.
Berdasar survei Y-Publica, elektabilitas PSI mengalami kenaikan signifikan karena sudah menyentuh angka 2,6 persen.
"Partai Berkarya juga naik pelan di angka 0,8 persen. Perindo mengalami stagnasi di angka 2,5 persen dari survei sebelumnya pada Agustus 2018," ujar Rudi.
Sedangkan di posisi puncak, elektabilitas PDI-Perjuangan bertengger di angka 29,1 persen. Disusul oleh Gerindra dengan 14,8 persen dan Golkar stagnan di angka 9 persen.
"PKB konsisten naik dari 5,1 persen pada Mei 2018 menjadi 7,0 persen, begitu pula Demokrat mulai membaik setelah sempat merosot pada Agustus lalu," jelas Rudi.
Sementara elektabilitas yang stagnan maupun melorot dialami Golkar, Nasdem, Perindo, dan Hanura, disebabkan oleh absennya partai-partai itu untuk menghadirkan gebrakan-gebrakan yang menyita perhatian publik.
Adapun survei Y-Publica dilakukanpada 20 November hingga 4 Desember 2018 dengan responden 1200 orang. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error 2,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut adalah hasil lengkap elektabilitas partai politik menurut survei Y-Publica:
PDIP 29.1%
Gerindra 14.8%
Golkar 9.1%
PKB 7.0%
Demokra t6.8%
NasDem 3.7%
PPP 3.2%
PKS 3.0%
PAN 2.7%
PSI 2.6%
Perindo 2.5%
Hanura 1.6%
PBB 1.1%
PKPI 0.8%
Berkarya 0.8%
Garuda 0.5%
Belum memutuskan/Tidak jawab 11.3%
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengungkapkan, elektabilitas PSI terus mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMeski meraih hasil minor dalam survei, Kaesang meyakini bahwa elektabilitas PSI terus menanjak dari waktu ke waktu.
Baca SelengkapnyaDalam hasil survei terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen. Sedangkan, PDIP meraih angka 19,3 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai naik.
Baca SelengkapnyaPerolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaAnak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Baca SelengkapnyaDi Jawa Tengah, elektabilitas paslon 02 Prabowo-Gibran dan pasangan 03 Ganjar-Mahfud hanya selisih sedikit.
Baca SelengkapnyaSirekap penting sebagai wujud keterbukaan informasi pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaHasil survei Pilpres terbaru elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca Selengkapnya