Protes Jamkesmas, seorang difabel di Solo ancam bakar diri
Merdeka.com - Awan Sigit, pria berusia 53 tahun, penyandang difabel yang sehari -hari tinggal di Asrama Paraplegia kompleks Gedung Purna Yudha, Jalan Adisucipto, Solo, Jawa Tengah ini nasibnya sungguh memprihatinkan. Hidup sebatang kara, tanpa anak istri, Awan yang kakinya tinggal satu, dan selalu duduk di kursi roda ini masih harus menahan beban saat tubuhnya mengalami gagal ginjal. Tak hanya itu tubuhnya yang lemah masih harus memikirkan bagaimana dia menghidupi dirinya sendiri.
Ketika merdeka.com berkunjung di kediamannya, Awan seolah ingin menumpahkan semua penderitaannya. Awan yang sudah lima tahun menderita gagal ginjal, harus melakukan cuci darah, dua kali setiap minggunya. Tahun lalu, Awan tak merasa keberatan, karena semua biaya ditanggung oleh pemerintah, melalui program Jaminan Kesesatan Masyarakat (Jamkesmas). Namun malang nasib Awan, tahun 2013 ini pemerintah mencoretnya dari daftar penerima Jamkesmas, bersama ketiga rekannya penghuni asrama yang juga penyandang difabel, tanpa diketahui alasannya.
"Saya tidak tahu kenapa nama saya dicoret bersama teman-teman. Padahal saya ini masih sangat butuh, untuk pengobatan saya. Jika saya harus bayar, uangnya dari mana, saya enggak punya. Lebih baik saya pati obong (bakar diri) saja," ujar Awan berapi-api.
Dengan nada emosional, Awan kembali mengemukakan ancamannya, untuk melakukan bakar diri, jika dirinya tidak mendapatkan jaminan kesehatan. "Kemarin saya sudah ketemu anggota dewan, Pak Umar Hasyim dari PAN. Saya dijanjikan akan diberikan jaminan kesehatan dari Pemkot Solo, yakni kartu Program Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS) Gold. Tapi saya kan masih harus bayar obat. Uangnya dari mana, saya kondisinya seperti ini. Penghasilan saya hanya Rp 150 ribu per bulan. Itu pun bantuan lewat Yayasan Paraplegia," katanya.
Awan membandingkan, saat terdaftar sebagai peserta Jamkesmas, dirinya tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk melakukan cuci darah, transfusi dan membeli obat-obatan. Belum lagi biaya biaya hidup sehari-hari yang harus ditanggung, membuat Awan frustasi hingga mengeluarkan kata-kata, akan melakukan bakar diri.
"Kalau kondisinya masih seperti ini, ya apa boleh buat, enggak ada pilihan lain," ungkapnya.
Meski mengancam akan bakar diri, namun Awan masih berharap pemerintah memberikan perhatiannya kepada masyarakat tidak mampu seperti dirinya, yang sangat membutuhkan Jamkesmas.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaTak hanya orang tua, gagal ginjal juga bisa terjadi pada anak muda bahkan anak-anak.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua masa tenang menjelang Pilpres 2024, Cawapres Gibran Rakabuming Raka kembali menjalani aktivitas sebagai Wali Kota Solo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gaya hidup yang kita miliki sehari-hari bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hal ini termasuk dalam kesehatan mata.
Baca SelengkapnyaPenyakit Jantung Bawaan ada yang sembuh dengan sendirinya, namun ada juga yang harus menjalani tindakan intervensi.
Baca SelengkapnyaOrang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaBadan pegal dan sakit yang muncul ini menandakan sejumlah kondisi yang sedang dialami tubuh.
Baca SelengkapnyaUsai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaJika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.
Baca Selengkapnya