Presiden Jokowi minta bantuan kiai jaga kondisi tahun politik 2019
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima para kiai asal Jawa Tengah di Istana Negara, Jakarta. Di depan kiai, Kepala Negara menyampaikan bahwa Perpres penguatan pendidikan karakter sudah ditandatanganinya.
"Insya Allah ini menjadi pekerjaan besar kita semuanya baik itu pekerjaan besar bagi ulama maupun pekerjaan besar untuk pemerintah, umaroh. Diharapkan ini bisa memberikan sebuah dasar dan fondasi bagi masyarakat kita, bagi santri-santri kita, bagi anak-anak didik kita (untuk) membentengi mereka dari intervensi budaya-budaya luar, budaya-budaya yang kita khawatirkan bersama," ucapnya, Rabu (13/9).
Budaya-budaya luar dikhawatirkan menggerus nilai-nilai kesopanan, kesantunan, integritas, dan kejujuran anak bangsa. Dengan adanya Perpres penguatan pendidikan karakter ini maka pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota bisa mempunyai payung hukum jelas dalam memberikan bantuan APBN, APBD kepada sekolah, madrasah, pesantren untuk merealisasikan Perpres tersebut.
Di sela-sela pertemuan, Jokowi menyinggung soal momentum tahun politik jelang Pilpres 2019. Mantan Wali Kota Solo ini meminta para kiai agar menjaga kondusifitas tahun politik di daerah masing-masing.
"Kami ingin sedikit mengingatkan kita semuanya bahwa tahun depan sudah mulai tahun politik. Jadi kami mohon bantuan kepada seluruh pimpinan pondok pesantren, para ulama, kiai, pimpinan ormas semuanya agar tahun politik baik tahun depan maupun tahun depannya lagi itu kita jaga bersama," kata dia.
Jokowi mengaku khawatir momentum tahun politik ini dimanfaatkan kelompok tertentu untuk saling memecah belah rakyat Indonesia. Apalagi pemilihan gubernur Jawa Tengah dan penetapan calon Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 akan dilakukan September 2018. Karena itu, peran kiai dan ulama sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas kerukunan di daerah tersebut.
"Jangan sampai ada lagi usaha untuk memecah belah, mengadu domba, kabar-kabar yang tidak baik yang mengakibatkan masyarakat menjadi terpecah. Padahal itu adalah perhelatan politik lima tahun sekali," ujarnya.
"Jangan sampai karena perhelatan politik antar tetangga nantinya tidak rukun, apalagi antar umat menjadi tidak kelihatan persaudaraannya kembali. Ini lah saya kira yang ingin kami sampaikan agar persaudaraan itu, baik ukhuwah Islamiyah kita, ukuwah Watoniyah kita betul-betul kita jaga bersama," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaJokowi juga meminta presiden dan wapres terpilih menyiapkan perencanaan kerja seperti apa yang sudah mereka sampaikan pada saat kampanye.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap seluruh umat kristiani memaknai momentum untuk meresapi bagaimana pengorbanan Yesus Kristus.
Baca SelengkapnyaSomasi pertama dikirim oleh Koalisi Masyarakat Sipil pada tanggal 9 Februari 2024.
Baca Selengkapnya