Potret Para Tokoh Adat Wulanggitang Ritual Minta Maaf untuk Gunung Lewotobi Laki-laki Pascaerupsi
Ritual sakral ini disebut "Tuba Ile" atau memberi makan gunung.
Ritual sakral ini disebut "Tuba Ile" atau memberi makan gunung.
Sejumlah tokoh adat desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tergabung dalam Lembaga Pemangku Adat (LPA) setempat menggelar ritual adat di bawah kaki gunung Lewotobi.
Ritual sakral ini disebut "Tuba Ile" atau memberi makan gunung. Ritual adat ini melibatkan lima suku besar yakni suku Puka, Wolo, Kwuta, Noba dan Tapun.
Dari lima suku besar itu, Suku Puka adalah pemilik dua gunung yang oleh masyarakat setempat disebut pasangan suami dan istri.
Sebagai simbol pemberian makan Gunung Lewotobi Laki-Laki dan Gunung Lewotobi Perempuan, tokoh-tokoh adat membawa sirih pinang, telur ayam, arak dan tembakau.
Ketua LPA Nawokote Mikhael Dare Wolor mengatakan, ritual adat sakral itu digelar di areal perkebunan Dusun Bawalatang yang berjarak sekitar tiga kilometer dari puncak gunung Lewotobi.
"Ritual ini bermakna sebagai ungkapan permohonan maaf atas semua kesalahan warga yang menghuni lereng gunung Lewotobi," jelasnya, Kamis (4/1).
Menurut Mikhael Dare Wolor, muntahan abu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan teguran untuk manusia yang selama ini serakah dan berbuat menyimpang dengan alam.
Menurut Mikhael Dare Wolor
Tetuah adat, tuan tanah serta masyarakat meyakini ritual Tuba Ile mampu menenangkan gunung yang sedang murka karena perbuatan manusia.
Masyarakat adat menjadikan Ile Bele yang adalah Ile Wae (Gunung perempuan) dan Ile Lake (Gunung laki-laki), sebagai nenek moyang yang memberikan mereka tempat tinggal untuk merawat kehidupan hingga saat ini.
"Lake dan Wae berarti laki-laki dan perempuan, pasangan suami istri. Dilarang kalau sebut terpisah, mereka satu kesatuan," kata Mikhael Dare Wolor.
Tempat sejumlah tokoh besar Indonesia menimba ilmu agama dan pengetahuan umum.
Baca SelengkapnyaAyu Ting Ting menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan kepadanya. Dia pun meminta agar selalu didoakan.
Baca SelengkapnyaPotret dapur dengan pemandangan super indah dan langka.
Baca SelengkapnyaRitual pengobatan tradisional milik Suku Anak Dalam ini dilakukan oleh seorang dukun yang didampingi oleh pengiring yang disebut dengan Pembayung.
Baca SelengkapnyaSalah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.
Baca SelengkapnyaAda sosok yang selalu setia merawat dan menjaga Tukul Arwana, yaitu anak angkatnya, Ega Prayudi.
Baca SelengkapnyaSejak puluhan abad silam, daerah ini sudah jadi wilayah penting bagi kehidupan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKampung adat ini masih menjalankan tradisi leluhur
Baca SelengkapnyaHingga kini, makamnya selalu bersih dan rapi karena banyak diziarahi warga lokal
Baca Selengkapnya