Potret Cantik Gunung Lawu Diselimuti Awan Bertopi
Merdeka.com - Fenomena alam yang unik serta indah terjadi di Gunung Lawu. Sebuah awan bertopi tampak persis menyelimuti atas Gunung Lawu dan terlihat jelas dari sisi Magetan, Jawa Timur. Foto-foto fenomena itu pun beredar luas di media sosial (medsos).
"Memang kejadiannya tadi pagi. Sekitar pukul 05.00 wib sampai siang sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kasie Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, Ferry Yoga Saputra, Kamis (3/10).
Ferry mengatakan fenomena alam itu sebenarnya merupakan hal yang biasa. Hal itu bisa terjadi karena penumpukan awan dan angin yang bertemu dari arah selatan dan utara. "Jadi awan menumpuk dan kebetulan di Gunung Lawu," jelas Ferry.
-
Bagaimana awan ini terbentuk? Awan tersebut terbentuk saat angin menghantam penghalang curam seperti pegunungan. Angin tersebut kemudian tersapu ke atas dan memaksa uap air mengembun menjadi lapisan vertikal yang cukup untuk membentuk uap air yang mengembun menjadi awan.
-
Dimana awan panas guguran Merapi terjadi? Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awam panas guguran sejauh 2.700 meter yang keluar dari kawah Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Bagaimana awan terbentuk di hutan awan? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi.
-
Dimana fenomena awan cavum terjadi? Telah muncul fenomena awan yang berlubang pada langit di atas Teluk Meksiko dekat pantai barat Florida pada tanggal 30 Januari 2024.
-
Dimana awan Cumulonimbus muncul? Fenomena cuaca tidak menentu dan cuaca ekstrem disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb) yang kerap muncul di sepanjang tahun.
-
Bagaimana cara melihat awan di Gunung Luhur? Kamu bisa melihat hamparan gunung-gunung sekitar Kabupaten Lebak yang indah karena diselimuti awan.
Menurutnya, fenomena tidak hanya terjadi di musim kemarau. Tapi juga bisa terjadi di musim penghujan. Dia mengaku kondisi seperti ini dipengaruhi oleh arah angin.
"Tidak satu musim saja. Mau kemarau, mau penghujan bisa saja. Kondisi seperti ini dipengaruhi arah angin," tegasnya.
Dia menceritakan arah angin itu kemudian membuat awan berkumpul di salah satu titik, kemudian membentuk fenomena alam itu. Dari arah angin, membentuk pola seperti topi atau payung. Dan ini merupakan fenomena yang biasa.
Dia menjelaskan, awan membentuk topi itu kurang lebih terjadi sekitar 2 kali pada tahun 2019. Pertama, kemarin posisi waktu penghujan, musim peralihan.
"Ini tadi terjadi kembali. Nah nanti bisa lagi terjadi kembali," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satelit NASA menangkap gambar awan berbentuk aneh di atas langit Selandia Baru.
Baca SelengkapnyaVideo ini kerap muncul di media sosial. Apakah fenomena alam ini nyata?
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan awan berlubang yang ada di Jember.
Baca SelengkapnyaKaltim memiliki banyak destinasi wisata eksotis yang bisa dinikmati para wisatawan.
Baca SelengkapnyaFenomena ini sebuah keberuntungan bagi masyarakat Indonesia yang bisa melihatnya.
Baca SelengkapnyaSaat menikmati minuman hangat, mi instan hingga gorengan, pemilik akun dibuat takjub dengan pemandangan alam indah di warkop ini.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaTampak puting beliung besar membawa berbagai material beterbangan. Bahkan di media sosial memperlihatkan pula sejumlah truk terguling.
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca Selengkapnya