Polri Diduga Intimidasi Rektor Unika, Ganjar: Sebagai Anak Polisi, Saya Tidak Terima
Tindakan intimidasi tentunya sangat disayangkan, untuk membuat video yang intinya mendukung pemerintah.

Dia justru mengapresiasi sikap Rektor Unika yang dengan tegas melawan intimidasi itu.

Polri Diduga Intimidasi Rektor Unika, Ganjar: Sebagai Anak Polisi, Saya Tidak Terima

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menilai dugaan intimidasi anggota kepolisian pada Rektor Unika Soegijapranata Semarang, Ferdinandus Hindarto.

Menurut dia, tindakan anggota tersebut bisa merusak nama baik korps Bhayangkara.
"Mari kita jaga Bhayangkara kita. Jangan sampai dirusak dan dicemari oleh tindakan oknum tertentu. Siapapun yang diperintah untuk mengintimidasi Rektor Unika Soegijapranata itu, anda akan menghancurkan institusi ini. Sebagai anak polisi, saya tidak terima soal ini," kata Ganjar Pranowo.
Dia justru mengapresiasi sikap Rektor Unika yang dengan tegas melawan intimidasi itu. Bahkan mereka tidak bisa diintimidasi dan tetap menyuarakan kebenaran.
"Sikap Rektor Unika sangat luar biasa, beliau katakan kami tidak mau, kami berada pada sikap ini dan kami netral. Itu bentuk independensi kampus sebagai mimbar yang merdeka. Mereka tidak pernah takut menyuarakan kebenaran dan jangan paksa menggunakan instrumen negara," ungkapnya.
Ganjar juga merespons terkait banyaknya kampus yang muncul dan memberikan pernyataan sikap terkait demokrasi saat ini. Menurutnya, Ketika masyarakat sipil, agamawan, budayawan, tokoh masyarakat dan kampus sudah bicara, maka itu menandakan demokrasi Indonesia sedang berada pada jurang.

"Mereka sudah mengingatkan. Dan kampus itu punya kebebasan mimbar akademik, mereka tidak berpihak, mereka netral untuk menyuarakan nuraninya," jelasnya.
Ganjar melanjutkan, tindakan intimidasi tentunya sangat disayangkan, untuk membuat video yang intinya mendukung pemerintah. Menurutnya itu telat dari sisi pikiran.
"Telat dari sisi waktu dan membelokkan sebuah kejujuran. Fakta itu akan menyakitkan untuk menunjukkan kebenaran. Kebebasan mimbar akademik harus kita hormati, maka saya apresiasi sikap Rektor Unika Soegijapranata terkait kasus ini," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengaku diminta oknum kepolisian membuat video testimoni tentang pemilu damai dan menyampaikan keberhasilan kinerja presiden Joko Widodo selama 9 tahun memerintah. Diduga, hal itu untuk mengimbangi banyaknya kampus yang memberikan kritikan pada pemerintahan Jokowi.
Namun permintaan itu ditolak. Rektor Unika menegaskan bahwa kampus harus menyuarakan kebenaran dan harus bersikap netral dalam politik.